VX, Racun Berbahaya Pembunuh Kim Jong Nam

24 Februari 2017 12:19 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ilustrasi racun. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi racun. (Foto: Pixabay)
Polis Diraja Malaysia menyebut ada racun bernama 'VX' yang ditemukan di jenazah Kim Jong Nam. Racun tersebut dipastikan menjadi penyebab tewasnya Jong Nam pada Senin (13/2) di Bandara Internasional Kuala Lumpur.
ADVERTISEMENT
Racun VX punya sejarah panjang dalam kisah kematian manusia. Racun tersebut sering digunakan sebagai senjata pembunuh oleh beberapa pihak.
Menurut Council of Foreign Relations, VX memiliki karakteristik yang sangat cocok digunakan operasi pembunuhan karena kandungan yang sangat mematikan dan dapat diproduksi ke berbagai bentuk. VX disebut sebagai ‘racun saraf yang paling mematikan’. Cukup dengan 10 miligram racun VX bisa menghilangkan satu nyawa manusia. Bahkan, racun ini 100 kali lebih mematikan daripada racun risin, senyawa yang sebelumnya diduga menjadi penyebab kematian Jong Nam.
Ilustrasi Kim Jong Nam dibekap. (Foto: Ilustrasi Kim Jong Nam.)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kim Jong Nam dibekap. (Foto: Ilustrasi Kim Jong Nam.)
Cairan ini memiliki nama kimia S-2 Diisoprophylaminoethyl methylphosphonothiolate. Cairan kimia ini pertama kali ditemukan oleh ahli kimia Ranajit Ghosh di Inggris pada tahun 1952.
ADVERTISEMENT
Racun ini dianggap sangat tepat untuk keperluan pembunuhan.Yang hebat dari cairan ini adalah bentuknya yang mampu dikamuflase. VX bisa dibuat dalam berbagai bentuk, tidak berasa dan tidak berbau.
Dilansir Guardian, terdapat beberapa negara yang pernah menggunakan racun tersebut secara resmi. Negara tersebut adalah Irak, Amerika Serikat, Rusia, dan Suriah. Negara-negara tersebut menggunakan racun VX sebagai senjata pembunuh pendukung operasi militer.
Pengembangan VX sebagai senjata pertama kali dilakukan oleh Pemerintah Irak saat menyerang warga Kurdi tahun 1988. Pada tahun 2015, sebuah laporan investigasi menyebutkan bahwa racun VX ditemukan di Departemen Kimia Suriah. Pemerintah Suriah diduga mengembangka racun VX untuk melengkapi persenjataan guna menghadapi perang sipil. Namun, baik Irak maupun Suriah tidak terbukti secara langsung telah menggunakan racun VX sebagai senjata.
ADVERTISEMENT
Karena berbahaya, VX tetap dilarang untuk dipergunakan sebagai senjata bahkan dalam keadaan perang sekalipun. Konvensi Senjata Kimia sudah melarang penggunaan VX di dunia. VX hanya diperbolehkan untuk penelitian dan kebutuhan medis.
Meskipun mematikan, VX termasuk racun yang ekslusif karena sulit untuk dibuat. VX dibuat dengan cara transester proses, yang tidak semua pakar kimia paham bagaimana cara membuatnya. Sehingga, hanya beberapa negara yang mampu mengembangkan teknologi racun VX.