Wabah Kolera di Yaman Serang Hampir 1 Juta Orang

23 Desember 2017 6:10 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Serangan Bakteri Kolera (Foto: Reuters/Khaled Abdullah)
zoom-in-whitePerbesar
Serangan Bakteri Kolera (Foto: Reuters/Khaled Abdullah)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) melaporkan jumlah korban kasus kolera di Yaman telah mencapai 1 juta jiwa. Setidaknya Sejak April 2017 hingga kini, tercatat sedikitnya 2.227 orang meninggal dunia karena penyakit tersebut.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters pada Sabtu (23/12), wabah tersebut memperkuat penderitaan sebuah negara yang terjebak dalam perang . Lebih dari 80 persen masyarakat Yaman kekurangan makanan, bahan bakar, air, dan akses terhadap perawatan kesehatan.
Kolera merupakan infeksi diare akut yang disebabkan oleh konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi bakteri Vibrio cholera. Pada kasus yang parah, penyakit ini bisa membunuh dalam hitungan jam jika tidak diobati.
Wabah di Yaman mencapai puncaknya pada akhir Juni 2017, ketika lebih dari 50 ribu kasus yang dicurigai dilaporkan dalam satu minggu di 22 dari 23 provinsi di Yaman. Sejak itu data terbaru mencatat jumlah kasus kolera di sana menurun selama 14 pekan berturut-turut.
Meski demikian, Menurut Marc Poncin, koordinator darurat Yaman untuk lembaga bantuan kesehatan, wabah kolera diperkirakan akan terus bertambah lagi.
ADVERTISEMENT
"Ini mungkin tidak dapat dihindari, kita harus siap menghadapi wabah besar lain, kolera dapat menjadi beban jangka panjang seperti di Haiti. Tempat-tempat di mana perang aktif terjadi adalah yang paling beresiko terkena penyakit tersebut" kata Poncin.
Layanan kesehatan Yaman tidak mampu lagi mengatasi wabah kolera, karena lebih dari separuh fasilitas medis ditutup. Hal ini disebabkan kerusakan yang dialami selama konflik. Rumah sakit juga menghadapi kekurangan pasokan obat-obatan, bahan bakar dan peralatan.
Kerusakan infrastruktur dan kurangnya bahan bakar untuk lembaga penyedia ari bersih, juga telah menyebabkan 16 juta orang terputus dari akses reguler ke air bersih dan sanitasi, sehingga meningkatkan kemungkinan penyebaran kolera.
Anak-anak kurang gizi juga berisiko tinggi meninggal akibat penyakit yang menular. Di Yaman, sekitar 1,8 juta anak-anak kekurangan gizi akut, termasuk 400 ribu anak-anak di bawah usia lima tahun dengan malnutrisi akut parah.
ADVERTISEMENT