Wabup Lumajang Peringatkan Warga di Zona Merah Erupsi Semeru Mengungsi

4 Desember 2022 15:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivitas Gunung Semeru pascaerupsi pada Minggu (4/12/2022).
 Foto: BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas Gunung Semeru pascaerupsi pada Minggu (4/12/2022). Foto: BNPB
ADVERTISEMENT
Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati, meminta warga di zona merah Gunung Semeru mengungsi. Hal ini menyusul erupsi yang terjadi di gunung tersebut pada Minggu (4/12).
ADVERTISEMENT
Adapun yang masuk zona merah Ggunung Semeru, yakni Desa di Supiturang, Kecamatan Pronojiwo; dan Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro. Warga yang tinggal di wilayah itu diminta untuk segera melakukan evakuasi.
"Kami peringatkan untuk segera meninggalkan tempat sementara, apabila masih ngeyel petugas kami terpaksa membantu untuk mengevakuasi," kata Indah, melalui keterangan tertulis Pemkab Lumajang.
Indah mengatakan pihaknya telah menyiapkan lokasi pengungsian, di antaranya di SD Supiturang 04, SMP 2 Pronojiwo, Balai Desa Oro Oro Ombo dan Masjid Supiturang.
“Sementara itu, warga Kajar Kuning sebagian mengevakuasi diri ke Pos Pantau Gunung Sawur,” ucapnya.
Aktivitas Gunung Semeru pascaerupsi pada Minggu (4/12/2022). Foto: BPBD Lumajang
Sementara itu, Petugas Pos Pantau Gunung Sawur, Mardian meminta masyarakat mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
ADVERTISEMENT
Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak diperkenankan melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi atau sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Masyarakat juga diminta tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar). Selain itu juga diminta terus mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
ADVERTISEMENT