Wabup Tasikmalaya soal Klaster Klub Senam: Harusnya Bisa Dicegah oleh RT/RW

12 Maret 2021 16:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas memberikan arahan isolasi mandiri kepada 47 pasien corona kluster club senam di Tasikmalaya. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Petugas memberikan arahan isolasi mandiri kepada 47 pasien corona kluster club senam di Tasikmalaya. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Wakil Bupati Tasikmalaya Deni Rhamdani Sagara, menyayangkan sebanyak 40 anggota klub senam di Kecamatan Puspahiang sempat berkunjung ke Gunung Papandayan.
ADVERTISEMENT
Kunjungan itu dilakukan untuk merayakan ulang tahun klubnya pada 14 Februari 2021. Lalu, pada 27 Februari 2021, salah satu anggota klub memeriksakan diri ke Puskemas karena kehilangan kemampuan penciumannya.
Setelah ditracing, sebanyak 47 orang termasuk anggota keluarga klub senam tersebut dinyatakan positif corona.
Atas kejadian itu, Deni meminta Satgas COVID-19 di Kecamatan Puspahiang untuk mengawasi aktivitas warga lebih ketat.
"Seharusnya memang keberangkatan itu (rombongan klub senam ke Garut) bisa dicegah oleh RT/RW. Lebih dari 20 orang kan tidak boleh," kata Deni, Jumat (12/3).
Ia juga mengingatkan kembali soal Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro. Untuk itu, ia meminta masing-masing wilayah untuk lebih siaga.
"Jadi seluruh satgas di tingkat kecamatan, desa, diperintahkan mengawasi secara ketat aktivitas di wilayahnya," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, 44 dari 47 orang yang terkena corona dari klaster senam masih menjalani isolasi mandiri. Sebelumnya, sebanyak 47 orang tersebut dijemput 14 mobil ambulans untuk melakukan isolasi.