Wacana New Normal Pariwisata di Pulau Dewata, Dipaksakan atau Kemestian?

4 Juli 2020 6:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Area Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang sepi pengunjung di Badung, Bali, Sabtu (21/3/2020).  Foto:  ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
zoom-in-whitePerbesar
Area Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang sepi pengunjung di Badung, Bali, Sabtu (21/3/2020). Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
ADVERTISEMENT
Provinsi Bali akan menerapkan new normal mulai 9 Juli 2020 dengan slogan "Bali Era Baru". Menurut Gubernur Bali, Wayan Koster, konsep ini akan diterapkan berbasis wilayah, bertahap, dan selektif.
ADVERTISEMENT
Semula, rencana pembukaan sektor pariwisata untuk wisatawan domestik akan berlaku pada Agustus mendatang. Jika situasi membaik, kedatangan wisatawan mancanegara bisa ikut dibuka pada September.
Namun kini, wacana pembukaan bagi turis domestik dipercepat menjadi 31 Juli. Alasan Koster sama seperti pemerintah pusat: pembatasan kegiatan masyarakat selama pandemi COVID-19 berdampak pada perekonomian warga. Regulasi pariwisata sesuai protokol kesehatan sedang digodok.
I Wayan Koster tengah menyampaikan pendapatnya terkait masuknya nama Bali dalam Fodor's No List 2020 Foto: Denita br Matondang/kumparan
"Sudah tiga bulan lebih (ditutup), kita tak bisa terus melarang orang untuk bepergian atau menutup usaha mereka yang tentunya berdampak pada perekonomian. Untuk itu, kita harus memikirkan skema agar kehidupan masyarakat berjalan dengan baik kembali,” kata Koster, Kamis (2/7).
Bahkan lebih cepat dari 31 Juli, salah satu kabupaten di Pulau Bali, Badung, akan melonggarkan pembatasan masyarakat di sektor pariwisata pada 9 Juli --bertepatan dengan dimulainya new normal. Padahal, Badung menjadi salah satu kabupaten dengan kasus corona tertinggi.
ADVERTISEMENT
Dinas Pariwisata Badung mengizinkan sejumlah objek wisata mulai dari pantai, hotel, mal dan restoran beroperasi jika lolos verifikasi protokol. Tercatat, sudah ada 12 objek wisata yang mengajukan uji verifikasi protokol kesehatan.
Warga berolahraga di kawasan Pantai Jerman, Badung, Bali. Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO
"Senin nanti dirapatkan, dan Selasa nanti akan tahu seperti apa rekomendasinya," kata Kepala Dinas Kabupaten Badung, Made Badra.
Badra menilai kelonggaran kegiatan di sektor pariwisata tidak bertentangan dengan Bali Era Baru. Sebab, akses pariwisata hanya diberlakukan bagi warga lokal Bali dan turis asing yang tinggal di Bali Imbas corona, dan memastikan protokol kesehatan.
"Ini tujuannya untuk persiapan wisata domestik dan mancanegara. Ini persiapan saja. Dan untuk lokal itu untuk orang Bali misalnya, warga Buleleng ke Badung, antar kabupaten kan dibuka," kata dia.
ADVERTISEMENT

Sejumlah wilayah di Bali masih rawan

Pembukaan sektor pariwisata di Pulau Dewata nampaknya harus dipikirkan matang-matang. Sebab, sejumlah kabupaten dan kota di Bali masih sangat rawan dan berisiko.
Zona rawan di berbagai wilayah juga sebelumnya diamini sendiri oleh Koster. Ia menyoroti kasus transmisi lokal corona di Kota Denpasar yang menyasar orang tanpa gejala (OTG). Menurutnya, kondisi ini cukup parah karena semua wilayah terdampak hingga membuat Denpasar kini menjadi zona merah COVID-19.
"Kalau dari Denpasar itu sudah semua desa dan kelurahannya kena, parah. Jadi, kalau kasus paling tinggi di Bali ini, itu di Denpasar sudah dalam posisi, yang, menurut saya sudah berbahaya," kata Koster.
Per Jumat, sudah ada 630 orang di Denpasar dinyatakan positif corona. Sebanyak 224 pasien di antaranya telah sembuh, 395 masih dirawat dan 11 orang meninggal.
Situasi di Lapangan Renon, Denpasar. Foto: Denita Br. Matondang/kumparan
Selain Kota Denpasar, Kabupaten Gianyar juga mengalami penambahan kasus yang cukup signifikan. Per Rabu (2/7), terdapat 22 orang dinyatakan positif corona yang diduga terinfeksi dari klaster Pasar Galiran di Kabupaten Klungkung. Klaster ini lalu menyebar ke keluar daerah.
ADVERTISEMENT
"Ternyata salah satu sumbernya ada pedagangnya jualan di pasar Galiran di Klungkung. Ini yang melebar ke Karangasem, ke Bangli dan ke Gianyar. Saya minta cepat tangani dari daerah mana itu, dan segera rapid test," terang Koster.
Belum lagi, pada Jumat, sebanyak 289 Kepala Keluarga (KK) atau 990 warga di Desa Kaliakah, Kabupaten Jembrana, melakukan isolasi mandiri setelah ada 6 warga desa terjangkit corona. Mereka terinfeksi dari satu warga yang melakukan perjalanan Kota Denpasar-Jembrana.
Saat ini, terdapat 41 orang di Jembrana dinyatakan positif virus corona, sembuh 30 orang dan 11 orang masih dirawat.
Jika diakumulasi, Bali memiliki 1.706 kasus positif. Sebanyak 913 berhasil sembuh dan 16 lainnya meninggal dunia. Berdasarkan perhitungan nasional, jumlah corona di Indonesia juga kian melonjak, bahkan mencapai rekor kasus harian pada Kamis (2/7) berjumlah 1.624 kasus.
ADVERTISEMENT
Untuk saat ini, terdapat 60.695 kasus positif di Indonesia. Sebanyak 27.568 dinyatakan sembuh dan 3.036 orang meninggal dunia.
Jika sektor pariwisata dibuka di tengah kasus corona yang masih mewabah, pemerintah dinilai harus benar-benar memikirkan dampaknya. Termasuk membuat protokol kesehatan seketat mungkin.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona