Waduk Marunda, Proyek yang Tak Kunjung Selesai, Jadi Arena Layangan-Tawuran

2 Juni 2025 20:41 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Waduk Marunda, Proyek yang Tak Kunjung Selesai, Jadi Arena Layangan-Tawuran
Proyek ini mulai dikerjakan sejak Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI. Namun, sejak saat itu, progres pembangunan terkesan mandek. Tidak jelas kapan proyek ini akan selesai.
kumparanNEWS
Kawasan danau di Proyek Waduk Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (2/6/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kawasan danau di Proyek Waduk Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (2/6/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
ADVERTISEMENT
Anak-anak bermain layangan di sekitar danau, ada juga warga yang memilih berenang menikmati sore di lokasi proyek Waduk Marunda, Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Senin (2/6). Proyek yang digadang sebagai solusi banjir Jakarta itu kini memang punya bentuk, namun belum rampung.
ADVERTISEMENT
Area proyek terbagi menjadi dua: kawasan danau dan kawasan taman yang dirancang memiliki bentangan jogging track dari konblok.
Area danau terbuka, langsung berbatasan dengan permukiman warga. Dari sisi ini terlihat pagar seng dan tembok putih khas proyek pemerintah yang membentang di seberang danau—membatasi area taman yang telah dicor dan dipasangi papan nama proyek.
Alih-alih dipenuhi aktivitas konstruksi, kawasan ini justru terbengkalai. Di beberapa titik area danau, terpasang plang besar bertuliskan: “Tanah Ini Milik Ahli Waris Almarhum Mian Bin Djimun,” yang mengisyaratkan konflik lama soal lahan. Area ini jadi satu-satunya bagian yang bisa diakses bebas oleh warga.
Area di balik gerbang penjagaan yang bisa diakses lewat titik pagar proyek yang jebol di sekitar area danau proyek Waduk Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (2/6/2025). Foto: kumparan
“Dia yang bikin plang ini anaknya, yang jual bapaknya. Ya namanya orang tua dulu jual cuma gak pake surat-surat, tapi kata anaknya masih ada suratnya. Tapi kata Podomoro udah deal, udah rapi. Nggak tahu mana yang bener, mana yang salah,” kata Ida (40), warga sekitar yang tinggal berdampingan dengan area danau.
ADVERTISEMENT
Menurut warga, proyek ini mulai dikerjakan sejak Joko Widodo menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Tidak ada rumah yang digusur. Area empang diuruk dan dijadikan danau. Namun, sejak saat itu, progres pembangunan terkesan mandek. Tidak jelas kapan proyek ini akan selesai.
“Dibilang jadi ya bagimana ya. Begitu-gitu aja. Katanya sih mau dilanjutin, kapan-kapannya enggak tahu dah. Katanya bulan 6 abis lebaran haji mulai lagi,” ujar Casilimah (77), warga sekitar yang pindah ke kawasan ini sejak 1982.
Akses resmi untuk masuk ke area taman Waduk Marunda. Di dalamnya telah terpasang tulisan 'Waduk Marunda' dan area jogging track yang di conblock, Senin (2/6/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Di area yang disebut warga sudah selesai, yakni taman, terlihat konblok yang telah rapi dan tulisan besar “Waduk Marunda”. Namun kawasan ini tertutup pagar seng dan dikelilingi pepohonan lebat, membuatnya tak terlihat dari sisi danau.
ADVERTISEMENT
Di sana juga terpasang plang larangan memancing atau memasuki area proyek. Kawasan ini sejatinya hanya bisa diakses melalui gerbang resmi yang dijaga petugas keamanan. Namun, papan-papan larangan itu tak sepenuhnya menghalangi warga.
Anak-anak tetap masuk dan bermain layangan. Ada pula warga yang berolahraga. Mereka masuk melalui celah pagar yang hilang—karena rusak atau dicuri. Aktivitas di area itu pun berubah saat malam hari.
“Cuma kalau malam suka dipakai tawuran bocah-bocah. Ini pagar dimalingin,” ujar Abdul, warga Gang Sumo yang telah lima tahun tinggal di sana. Ia menunjukkan bagian pagar seng yang terbuka akibat dicuri.
Plang tanda kepemilikan tanah yang terpasang di sekitar area danau proyek Waduk Marunda, Cilincing, Jakut, Senin (2/6/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Abdul mengakui bahwa area yang minim pengawasan ini kerap disalahgunakan.
“Aman sih di sini. Kalo narkoba jarang. Ya mungkin satu dua atau buat minum-minum doang. Mungkin sebates ya mabok. Kalau narkoba enggak ada. Jejaknya aja kayak plastik dibungkus,” katanya.
ADVERTISEMENT
Meski jejak itu tak tampak saat kumparan berada di lokasi, komentar di Google Maps menyebut titik tersebut sebagai “waduk untuk giting”.
Namun, Kapolsek Cilincing AKP Bobi Subasri menegaskan hingga kini belum ada laporan yang masuk terkait penyalahgunaan kawasan tersebut.
Kawasan danau di Proyek Waduk Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (2/6/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
“Tidak ada, sampai sekarang tidak ada yang laporan terkait hal di atas [tawuran, tempat mabuk, dan pencurian pagar proyek],” katanya saat dikonfirmasi kumparan. Ia mengimbau warga untuk segera menghubungi hotline 110 jika menemukan kejadian serupa.
Sementara itu, warga yang tinggal di sekitar waduk hidup dalam ketidakpastian. Mereka tak tahu kapan proyek ini akan selesai—bahkan apakah rumah mereka akan terdampak ke depannya.
Area di balik gerbang penjagaan yang bisa diakses lewat titik pagar proyek yang jebol di sekitar area danau proyek Waduk Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (2/6/2025). Foto: kumparan
“Enggak ada infonya, semua tersembunyi. Kalo didata udah, didata doang. Tapi hak aja, hak kemanusiaan. Saya lahir sini. Ganti untung, bukan ganti rugi. Bisa bangun rumah lagi,” ujar Engkong Sunge (77), warga asli Marunda.
ADVERTISEMENT
Waduk Marunda adalah salah satu dari sekian proyek besar pengendalian banjir di Jakarta. Namun tahun berganti, gubernur berganti, dan proyek ini masih terbengkalai. Sementara rumput terus tumbuh, material bangunan bergeletakan, anak-anak bermain, dan malam menyimpan cerita yang lain.
Belasan tahun berjalan, proyek ini belum juga tuntas. Kata “selesai” masih sebatas janji yang berjalan di tempat.