Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Konvoi pendukung Persija Jakarta, The Jakmania , di Bundaran HI menuai polemik. Pasalnya konvoi atas kemenangan Persija di Piala Menpora pada Minggu (25/4) malam ini terjadi saat DKI Jakarta masih memberlakukan PPKM mikro akibat pandemi corona.
ADVERTISEMENT
Pelaku atau pihak yang mengajak konvoi Jakmania ini sekarang masih dicari. Menurut Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, pihak internal yang terkait akan mengevaluasi insiden ini.
“Nanti akan ada evaluasi dari internal Persija dan Jakmania,” ungkap Riza di Polda Metro Jaya, Selasa (27/4).
Ia menambahkan, pihak Pemprov DKI tentu juga akan mengevaluasi sebab-akibat hingga dalang dari kejadian yang berpotensi menularkan corona tersebut.
“Dari kita semua, dari kita lakukan evaluasi, kenapa bisa terjadi, siapa yang memobilisasi, apa dampaknya, dan sebagainya,” ujar dia.
Petugas kepolisian sempat mengamankan 65 orang yang menolak dibubarkan dari kerumunan konvoi tersebut. Mereka telah dites corona dan hasilnya negatif.
Tetapi, hal tersebut tidak menutup kemungkinan adanya penularan corona dari para suporter lainnya, mengingat banyaknya jumlah peserta konvoi yang tidak dites.
ADVERTISEMENT
Pengurus Jakmania pun telah menyampaikan permintaan maaf atas konvoi itu.
"Kami memohon maaf sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang terjadi apabila perayaan juara yang dilakukan oleh teman-teman The Jakmania menimbulkan keresahan," tulis pernyataan resmi mereka, Senin (26/4).
Pengurus Jakmania memastikan tak ada instruksi untuk menggelar konvoi. Para pendukung juga telah diimbau untuk tidak berkerumun selama masa Piala Menpora. Menurut mereka, aksi konvoi itu spontan lantaran tensi tinggi di final leg kedua versus Persib Bandung.
"Tidak ada niat sedikit pun dari kami selaku pengurus pusat The Jakmania untuk menginstruksikan anggota melakukan konvoi atau perayaan apa pun yang berlebihan apalagi sampai melanggar protokol kesehatan yang sudah ditetapkan,'' jelasnya.