news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Wagub DKI: Ikan di Teluk Jakarta Tidak Terkontaminasi Paracetamol

25 Oktober 2021 23:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di kawasan Muara Angke, Jakarta Utara, Jumat (8/10). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di kawasan Muara Angke, Jakarta Utara, Jumat (8/10). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Temuan limbah paracetamol di Teluk Jakarta menyita perhatian publik. Pemprov DKI mengakui bahwa perairan Jakarta memang terkontaminasi paracetamol.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, hasil penelitian dari Dinas Lingkungan Hidup DKI, dipastikan tidak ditemukan adanya ikan di Teluk Jakarta yang terkontaminasi paracetamol.
"Jadi gini yang negatif itu hasil penelitian dari dinas perikanan, artinya ikannya tidak terpapar gitu," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Riza Patria, Senin (25/10).
"Kalau airnya tadi betul info dari Dinas Lingkungan Hidup, jadi beda ya," jelas Riza.
Sebelumnya Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI, Asep Kuswanto menjelaskan kandungan paracetamol yang ditemukan tidak sebesar yang ditemukan para peneliti BRIN.
“Kajiannya kita sudah selesai untuk yang paracetamol, memang nilai yang kita peroleh tidak sebesar yang ada atau dirilis oleh BRIN. Tapi kandungannya ada, sekitar 200 nanogram apa ya, sekitar segitu. kalau yang BRIN sekitar 600,” jelas Asep.
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria usai meninjau vaksinasi dari mobil vaksin keliling yang singgah di Kantor Kelurahan Cipedak, Jakarta, Rabu (14/7). Foto: Dok. Istimewa
Pemprov DKI sudah melakukan investigasi untuk menyelidiki sebab pencemaran air tersebut.
ADVERTISEMENT
“Mudah-mudahan kalau hasil investigasinya sudah bisa diselesaikan maka kita akan melakukan penindakan terhadap perusahaan-perusahaan pencemar tersebut,” lanjutnya.
Hingga saat ini memang belum bisa dipastikan apa dampak yang mungkin akan dirasakan manusia dan juga ekosistem sekitar.
“Kalau konsekuensinya mungkin sedikit banyak pasti ada, tapi kita kan sedang melakukan investigasi,” tambah Asep.
Sebagai tambahan, besaran kandungan paracetamol yang terkandung di perairan Jakarta memang tidak sebesar kandungan paracetamol yang biasa dikonsumsi manusia.