news-card-video
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Wagub DKI: Jakarta Turun Jadi PPKM Level 2, BOR Isolasi 7% dan ICU 19%

22 Oktober 2021 13:25 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria usai meninjau vaksinasi dari mobil vaksin keliling yang singgah di Kantor Kelurahan Cipedak, Jakarta, Rabu (14/7). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria usai meninjau vaksinasi dari mobil vaksin keliling yang singgah di Kantor Kelurahan Cipedak, Jakarta, Rabu (14/7). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Wagub DKI Ahmad Riza Patria mengungkapkan keterisian tempat tidur (bed occupancy rate/BOR) bagi pasien COVID-19 di Jakarta masih stabil di bawah 20 persen.
ADVERTISEMENT
Meski setiap hari kasus aktif masih terus mengalami penambahan, namun tidak banyak pasien yang memerlukan perawatan di rumah sakit.
"Seiring dengan turunnya PPKM level 2 ini juga BOR sudah turun 7 persen, ICU 19 persen," ucap Riza kepada wartawan, Jumat (22/10).
Riza menjelaskan, dari 5.099 tempat tidur isolasi yang tersedia, kini hanya terpakai 363 bed oleh pasien corona. Sedangkan untuk tempat tidur ICU terpakai 158 dari kapasitas 849 bed.
Jika dibandingkan data yang dirilis Pemprov DKI pada Minggu (17/10) kemarin, terjadi sedikit kenaikan pada tempat tidur ICU yang dilaporkan saat itu 16 persen atau terisi 149 bed.
Ruang IGD RS Pertamina Jaya Ekstensi di Asrama Haji Jakarta melayani khusus pasien COVID-19. Foto: Dok. Pertamedika
Meski tren kasus COVID-19 di DKI terus positif, Riza mengingatkan masyarakat tetap disiplin protokol kesehatan (prokes). Apalagi, saat ini mulai dilonggarkan lagi sejumlah aktivitas masyarakat menyusul turunnya level PPKM Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Seiring dengan banyaknya pelonggaran maka potensi orang yang keluar rumah semakin banyak. Potensi orang yang berinteraksi semakin tinggi, dan potensi kerumunan juga semakin banyak. Untuk itu, maka potensi penyebaran juga berpeluang semakin tinggi. Kami minta masyarakat untuk berhati-hati karena semakin banyaknya orang keluar, itu dapat mengakibatkan penularan," tutup Riza.
Per Kamis (21/10) kemarin, masih ada 1.234 kasus aktif corona di Jakarta, baik itu yang masih dirawat di rumah sakit maupun yang menjalani isolasi mandiri.
Secara total, kasus COVID-19 yang terkonfirmasi di Jakarta berjumlah 860.550 orang, dengan 845.763 orang telah dinyatakan sembuh, dan meninggal 13.553 jiwa.
====================
Ikuti survei kumparan dan menangi e-voucher senilai total Rp3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveinews
ADVERTISEMENT