Wagub DKI: Klaster Keluarga Banyak karena Tak Disiplin, Anggap Keluarga Aman

23 Juli 2021 15:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Satpol PP memberikan imbauan protokol kesehatan bagi warga yang berada di zona merah COVID-19 RT 006 RW 01, Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan. Foto: Sigid Kurniawan/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Satpol PP memberikan imbauan protokol kesehatan bagi warga yang berada di zona merah COVID-19 RT 006 RW 01, Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan. Foto: Sigid Kurniawan/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menyebut peningkatan kasus COVID-19 saat ini banyak berasal dari klaster keluarga. Maka itu dibutuhkan pencegahan penularan di lingkup terkecil, yakni keluarga.
ADVERTISEMENT
Merespons hal itu, Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membenarkan pernyataan Jokowi. Dia mengatakan saat ini penerapan protokol kesehatan di rumah-rumah sudah tak disiplin.
"Yang disampaikan Pak Presiden itu betul klaster keluarga banyak, karena di rumah itu mulai tidak disiplin. Mungkin karena capek, lelah, letih, menganggap bahwa satu keluarga pasti aman," ujar Riza di Balai Kota, Jumat (23/7).
Misalnya, kata dia, ada anggota keluarga yang masih beraktivitas keluar rumah, tapi sesampainya di rumah tak mensterilkan diri. Ini bisa menjadi pemicu penularan COVID-19 di keluarga.
"Akhirnya di antara keluarga ada yang keluar masuk, ada yang bekerja, ada yang pergi datang, tidak disiplin, tidak cuci tangan, tidak mandi, tidak menggunakan masker, tidak didisinfektan," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Rumah harus didisinfektan, dibersihkan. Sirkulasi udara diperbaiki, dipastikan. Anggota keluarga jangan keluar masuk rumah. Kalau keluar masuk, dia membawa virus ke dalam. Jadi semuanya dimulai dari keluarga," lanjutnya.
Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria meninjau pelaksanaan uji coba sekolah tatap muka di SMK Negeri 2 Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (7/4). Foto: Pemprov DKI Jakarta
Sementara dari Pemprov, kata dia, sudah berupaya membentuk satgas hingga lingkup terkecil. Bahkan Pemprov sejak lama juga sudah menginstruksikan adanya satgas di masing-masing rumah untuk memantau tiap anggota keluarga.
"Kami sudah membentuk satgas sampai tingkat yang terkecil, di tingkat RT. Bahkan di setiap rumah kami minta satu ditunjuk sebagai PIC, penghubung yang berkoordinasi dengan RT setempat, Puskesmas, dengan satgas COVID. Dan selalu melaporkan perkembangan keluarga kepada petugas," tutupnya.