Wagub DKI Pastikan Transjakarta Laksanakan Rekomendasi KNKT soal Kecelakaan

19 Juli 2022 2:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi transportasi umum Bus Transjakarta. Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi transportasi umum Bus Transjakarta. Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta kembali terjadi pada Sabtu (16/7) malam. Insiden itu menewaskan seorang pejalan kaki. Ini merupakan kecelakaan maut kesekian yang melibatkan bus Transjakarta.
ADVERTISEMENT
Masih terjadinya kecelakaan bus Transjakarta itu disorot oleh Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi. Ia menilai tidak ada perubahan dalam manajemen PT Transjakarta sehingga kecelakaan masih kembali terjadi.
"Yaudah berapa kali dipanggil kejadian terus gimana? dikasih tahu juga percuma engga diindahkan juga,” kata Prasetyo saat dihubungi oleh wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, pada Senin (18/7).
Menurut Prasetyo, perusahaan BUMD itu harusnya merombak ulang sistem dalam manajemen sumber daya manusianya. Khususnya jam operasional para pramudi.
“Operasional dicek, kesehatannya (dicek) secara proporsional, kenapa bisa tabrakan berkali-kali kan pasti ada sabab-musababnya, atau dia sakit, atau dia teler, kan kita nggak tahu,” katanya.
Terkait hal ini, Wagub DKI Riza Patria angkat suara. Ia mengatakan seluruh rekomendasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk menekan angka kecelakaan sudah dijalankan oleh PT Transjakarta.
ADVERTISEMENT
Pada Desember 2021 KNKT mengeluarkan 10 rekomendasi untuk menekan angka kecelakaan Transjakarta. Salah satu di antaranya ialah menerapkan prosedur fit to work dan alcohol check secara acak kepada pengemudi sebelum bekerja.
“Semua rekomendasi yang diberikan KNKT dilaksanakan. Bahkan, tidak hanya di laksanakan, disusun bersama itu. SOP, prosedur, rekomendasinya itu dibantu disusun bersama dengan KNKT. Itu kita penuhi, patuhi,” kata Riza kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, pada Senin (18/7).
Riza menjelaskan bahwa seluruh sopir Transjakarta wajib menjalani tes kesehatan. Selain itu juga harus mengemudi dalam kondisi prima.
“Sopir-sopir Transjakarta harus melalui pelatihan khusus. Tak cuma sopir Transjakarta tapi juga semua sopir angkot kita ingin seperti itu,” lanjut Riza.