Wagub DKI: Sejak Awal Kami Usul Bansos yang Baik BST, Gerakkan Ekonomi Rakyat

10 Maret 2021 13:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria menghadiri groundbreaking pembangunan Agro Edukasi dan Wisata (Eduwisata) Halim di Landasan Udara (Lanud) Halim Perdana Kusuma, pada Sabtu (27/2).  Foto: Dok. Pemprov DKI
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria menghadiri groundbreaking pembangunan Agro Edukasi dan Wisata (Eduwisata) Halim di Landasan Udara (Lanud) Halim Perdana Kusuma, pada Sabtu (27/2). Foto: Dok. Pemprov DKI
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI mengubah bansos dari bentuk sembako menjadi uang tunai (BST) bagi warga yang terdampak krisis pandemi corona. Nilainya tetap sama Rp 300 ribu.
ADVERTISEMENT
Wagub DKI Riza Patria mengatakan, sejak awal pihaknya sudah mengusulkan agar bansos tidak dalam bentuk sembako. Tetapi BST, agar bisa dipakai untuk menggerakkan ekonomi rakyat.
"Saya sering menyampaikan kita sendiri, Pemprov DKI Jakarta sejak awal menyampaikan bahwa dalam rangka bansos yang lebih baik adalah memberikan bantuan secara tunai," kata Riza, Rabu (10/3).
"Karena kalau memberikan sembako seperti tahun sebelumnya maka ini tidak menggerakkan ekonomi rakyat hanya pengusaha besar yang memiliki modal yang kuat," lanjutnya.
Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau langsung pelaksanaan penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) di Matraman, Jakarta Timur, pada Rabu (13/1). Foto: PPID DKI Jakarta
Riza menjelaskan bansos sembako membuat pemerintah harus menunjuk perusahaan tertentu untuk proses pengadaan. Perusahaan itu tentu akan mengambil langsung barang dari pabrik atau ritel besar, sehingga keuntungannya hanya dirasakan mereka saja.
"Kesimpulannya uang yang beredar itu hanya pada kelompok tertentu saja. Kalau uang berbeda hanya pada kelompok tertentu saja. Maka tidak menggerakkan ekonomi secara meluas," kata Riza.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, kondisi itu akan berbeda ketika masyarakat diberikan BST senilai bansos sembako tersebut. Mereka bisa berbelanja di toko-toko eceran di sekitar lingkungannya sesuai kebutuhan pokok saat itu. Maupun bisa menjadi modal usaha masyarakat.
"Bahkan mudah-mudahan dengan adanya BST dapat meningkatkan pergerakan ekonomi, pertumbuhan ekonomi yang lebih merata dan nilainya utuh tidak berkurang Rp 300 ribu," kata Riza.
Petugas PT Pos Indonesia menyalurkan Bantuan Sosial Tunai (BST) kepada warga RW 05 di kawasan Kelurahan Kenari, Senen, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Ia menegaskan nilai BST yang diterima masyarakat satu dengan yang lain sama dan tak ada potongan apa pun. Berbeda saat bansos sembako yang tiap barang terkadang nilainya berbeda.
"Kalau sembako sebelumnya mohon maaf itu ada pihak-pihak yang diuntungkan. Sehingga tidak utuh nilai yang diterima oleh rakyat sebanyak Rp 300 ribu, sekarang masyarakat mendapat nilai yang utuh sejumlah Rp 300 ribu tidak kurang 1 perak pun. Mudah-mudahan dengan adanya BST dapat bermanfaat," tambah politikus Partai Gerindra itu.
ADVERTISEMENT