Wagub DKI: Sudah Vaksinasi Tak Berarti Bebas COVID-19 Tetap Taati Prokes

20 Desember 2021 9:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wagub DKI Ahmad Riza Patria resmikan gedung sekretariat RW dan sarana pendidikan di Johar Baru. Foto: PPID DKI Jakarta
zoom-in-whitePerbesar
Wagub DKI Ahmad Riza Patria resmikan gedung sekretariat RW dan sarana pendidikan di Johar Baru. Foto: PPID DKI Jakarta
ADVERTISEMENT
Meskipun capaian vaksinasi di Jakarta sudah melampaui target, Wagub DKI Riza Patria meminta masyarakat yang sudah mendapatkan vaksin corona tidak merasa bebas dari COVID-19.
ADVERTISEMENT
“Bagi kita yang sudah mendapatkan vaksin, tidak berarti bahwa kita pasti terbebas dari COVID-19. Untuk itu, mari tetap melaksanakan protokol kesehatan,” kata Riza kepada wartawan di Pendopo Balai Kota, Senin (20/12).
Menurut data dari Instagram @dkijakarta, capaian vaksinasi di Jakarta sudah mencapai 11.311.859 atau 126,5% untuk dosis pertama, sementara untuk dosis kedua mencapai 9.209.182 atau 103%.
Warga mengikuti vaksinasi COVID-19 di Jalan Pancoran Buntu 2, Jakarta. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Meski demikian, Riza mengingatkan masyarakat mengenai penyebaran COVID-19 yang kembali meningkat. Apalagi varian baru corona, Omicron, sudah masuk Indonesia.
“Kita tahu Omicron dalam 3 hari terakhir meningkat 2 kali lipat di 89 negara di dunia ini, tidak terkecuali di indonesia,” ungkapnya.
Riza juga mengimbau warga Jakarta untuk tidak dulu berpergian ke luar kota dan ke luar negeri. Ia kembali menegaskan penyebaran COVID-19 bisa diatasi apabila masyarakat tertib melaksanakan protokol kesehatan.
ADVERTISEMENT
“Maka dari itu, kami mengajak semuanya untuk hati-hati, waspada, jangan kendor, jangan euforia, jangan anggap enteng, mari kita laksanakan prokes secara baik,” pungkasnya.

Omicron Sudah di 94 Negara

Berdasarkan newsnodes per Sabtu (18/12), sudah ada 94 negara yang mengkonfirmasi kasus varian Omicron. Total kasus konfirmasi mencapai 34.870, naik lebih dari 10 ribu kasus sejak Kamis (16/12) yang mencatatkan 21.301 kasus. Data yang dikumpulkan berasal dari laporan resmi pemerintah masing-masing negara.
Menurut data terbaru, kasus konfirmasi terbanyak ada di Inggris yaitu 14.909 kasus. Diikuti oleh Denmark (11.559 kasus), Norwegia (2.060 kasus), Afrika Selatan (1.247 kasus), Amerika Serikat (830 kasus), dan Kanada (768 kasus).
Jumlah negara yang dicatat newsnodes tentu jauh lebih banyak daripada yang tercatat di GISAID. Lembaga independen yang mencatat varian corona berdasarkan sequences itu baru menerima laporan dari 70 negara.
ADVERTISEMENT
Menurut sejumlah penelitian, varian Omicron lebih cepat menular dibandingkan dengan varian Delta. Namun, varian Omicron tidak menyebabkan gejala parah bagi orang yang mengidapnya.