Wagub DKI Ungkap 4 Tantangan Berat Kendalikan Corona di Jakarta

18 Desember 2020 17:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menghadiri Rapat Paripurna di Gedung DPRD Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (19/10).  Foto: Pemprov DKI Jakarta
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menghadiri Rapat Paripurna di Gedung DPRD Provinsi DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (19/10). Foto: Pemprov DKI Jakarta
ADVERTISEMENT
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memaparkan tantangan dalam penanggulangan virus corona di Jakarta. Ia menyebut salah satu tantangannya adalah tingginya pertemuan masyarakat dari berbagai tempat di Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Pertama (Jakarta) tempatnya mendarat orang dari luar negeri dan dari daerah. Ini potensi karena banyak yang datang dari luar daerah, ini tantangan pertama," kata Riza dalam diskusi daring, Jumat (18/12).
Yang kedua, di Jakarta banyak pula pejabat yang kerap bepergian bahkan sampai ke luar negeri. Mereka kerap berinteraksi dengan banyak orang dan jumlahnya tidak bisa dikontrol. Begitu pula dengan para pebisnis yang juga memiliki mobilitas tinggi.
Tantangan lainnya adalah banyak warga yang tinggal di kota-kota pendukung seperti Bogor, Bekasi, Tangerang, dan Depok yang bekerja di Jakarta. Riza mengatakan, ini menjadi tantangan karena masing-masing pemda bisa saja tidak seketat Jakarta dalam mendisiplinkan warganya.
Petugas mengenakan alat pelindung diri (APD) membantu pasien corona naik bus untuk dipindahkan ke RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet di Jakarta. Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
Untuk itu, Pemprov DKI terus menggalakkan 3M dan 3T. Kepada masyarakat, Pemprov DKI terus mengedepankan pentingnya memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
ADVERTISEMENT
Sementara dari sisi pemerintah, mereka menggalakkan testing, tracing dan treatment.
"Testing kami perbanyak terus, target kami per hari sampai 10 ribu, sekarang rata-rata 7-9 ribu. sepekan ini 82.392 testing PCR ini yang kami lakukan, kami 8 kali lebih tinggi dari standar WHO," tutup Riza.