Wagub DKI Ungkap Penyebab Pasien Corona Tumpah hingga ke Selasar Rumah Sakit

24 Juni 2021 11:57 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 14:13 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas medis melakukan tes usap PCR terhadap pasien COVID-19 di selasar Ruang IGD RSUD Cengkareng, Jakarta, Rabu (23/6/2021).  Foto: Fauzan/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas medis melakukan tes usap PCR terhadap pasien COVID-19 di selasar Ruang IGD RSUD Cengkareng, Jakarta, Rabu (23/6/2021). Foto: Fauzan/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Dengan okupansi bed isolasi rumah sakit yang kini mencapai 90% dan bed ICU 86%, banyak pasien COVID-19 yang harus mengantre untuk bisa masuk ke rumah sakit. Bahkan di beberapa rumah sakit terlihat adanya penumpukan pasien, seperti di RSUD Cengkareng.
ADVERTISEMENT
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui adanya penumpukan pasien COVID-19 di RSUD. Ini terjadi karena masyarakat langsung datang ke rumah sakit tanpa melihat kapasitas.
Sejumlah pasien COVID-19 menunggu di kursi roda untuk mendapatkan tempat tidur perawatan di selasar Ruang IGD RSUD Cengkareng, Jakarta, Rabu (23/6/2021). Foto: Fauzan/ANTARA FOTO
"Memang ada beberapa rumah sakit yang memang pasiennya sampai ke selasar. Itu berproses karena ada yang masuk ada yang keluar, kemudian dia sakit langsung dibawa tanpa mengecek dulu apakah di rumah sakit itu penuh atau tidak," kata Riza.
"Main dibawa aja pasiennya, sampai rumah sakit ternyata penuh. Nah baru mereka mengecek mencari tempat yang kosong," lanjutnya.
Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria pada Apel Pasukan "Operasi Ketupat Jaya 2021" di Lapangan Presisi Polda Metro Jaya, Selasa (5/5). Foto: PPID DKI Jakarta
Namun, dia mengatakan semuanya dikendalikan dengan baik. Salah satu rumah sakit yang diketahui penuh dan terjadi penumpukan yakni di RSUD Cengkareng.
"Jadi tidak ada masalah, semua kita kendalikan dengan baik. Di DKI sudah ada sistemnya. Sekalipun kasusnya tinggi kita masih dapat mengendalikan dengan baik, berkoordinasi dengan semua pihak, para epidemiologi, Forkompinda dan Satgas Pusat," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Maka itu dia minta masyarakat tetap patuhi protokol kesehatan agar terhindar dari paparan corona.
"Yang penting sekarang mari bersama-sama dukung, seluruh masyarakat tetap berada di rumah. Laksanakan prokes secara ketat dan baik," tegasnya.
Petugas medis melakukan pemeriksaan terhadap pasien COVID-19 di selasar Ruang IGD RSUD Cengkareng, Jakarta, Rabu (23/6/2021). Foto: Fauzan/ANTARA FOTO
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan menambah RS rujukan corona di Jakarta menjadi 140. Pada awal Juni RS rujukan masih di 106 RS.
"Kita menambah tempat tidur, menambah kapasitas RS, tapi lonjakannya terlalu cepat. Kalau saja minggu lalu tidak ditingkatkan kapasitasnya sudah tembus 100%. Sekarang ada ruang untuk penambahan RS," ujar Anies di Balai Kota, Selasa (22/6).