Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Kerusuhan di Wamena, Jayawijaya, Papua, membuat ribuan warga berniat eksodus. Mereka memenuhi Bandara Wamena untuk mengungsi sementara keluar Wamena dengan pesawat TNI.
ADVERTISEMENT
Tak kurang dari 4.500 warga juga mengungsi ke Kodim Jayawijaya, Polres Jayawijaya, Koramil, dan tempat ibadah.
Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Barat (Sumbar) Nasrul Abit terbang ke Wamena untuk mengunjungi warganya yang kebetulan tinggal di Wamena. Nasrul menegaskan, kedatangannya bukan untuk membawa warga Minang kembali ke Sumatera Barat.
"Jangan salah pengertian bahwa kedatangan saya mau bawa warga Sumatera. Tidak begitu, kita ini NKRI, kami punya etika juga antarpemerintah provinsi dan kabupaten/kota," kata Nasrul seperti dikutip dari Antara, Minggu (29/9).
Nasrul menegaskan, dirinya tidak akan memindahkan warganya keluar Papua. Dia hanya meminta izin untuk mengevakuasi warga ke Sentani, Jayapura.
"Tadi saya minta izin, barangkali kami diizinkan ke Sentani untuk sementara saja, terutama perempuan dan anak-anak. Kami tidak akan tinggalkan daerah ini," tutur dia.
Ia mengatakan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat bersama Pemkab Jayawijaya berkomitmen tidak membawa keluar warga Sumatera dari Jayawijaya dan hal itu didukung Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri.
ADVERTISEMENT
Nasul menambahkan, evakuasi warga ke Sentani sifatnya tidak wajib. Bagi warga yang memilih menetap di lokasi pengungsian seperti di Kodim atau Koramil pun tidak masalah karena aparat keamanan pasti menjamin keamanan warga.
"Jadi saya rasa untuk sementara di sini (penampungan) dahulu kalau masih ragu-ragu, sampai keadaan pulih, dan ini akan segera dipulihkan," tambah dia.
Nasrul meyakini, kondisi keamanan di Wamena akan pulih dalam waktu dekat. Bahkan, kegiatan sekolah akan kembali berjalan di Jayawijaya pada Senin (30/9).
"Ada informasi yang kami dengar libur sampai Januari itu tidak benar, sebab Senin besok sudah mulai aktivitas kantor dengan kondisi serba kekurangan fasilitas yang ada. Jangan termakan hoaks," katanya.
Hingga kini, sudah 33 orang tewas akibat kerusuhan di Wamena, Papua. Selain itu, 234 mobil, 150 motor, 465 ruko, dan 165 rumah dibakar. Sementara, korban luka mencapai 76 orang.
ADVERTISEMENT