Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Masjid Cut Nyak Dien usai direnovasi. Lantas apa saja yang berubah dari masjid yang didirikan pada 1980 itu?
ADVERTISEMENT
Perubahan sudah terlihat dari luar. Masjid yang dahulu didominasi warna krem dan cokelat kini berubah menjadi putih dan abu-abu.
Bagian pinggir masjid juga dihiasi dengan dekorasi berbahan gipsum. Dinding pinggir masjid yang dahulu menggunakan semen biasa, kini diubah menggunakan keramik.
Ketua Remaja Masjid Cut Nyak Dien , Mohamad Nurul, mengatakan renovasi sudah berjalan sekitar setahun lalu. Pekerjaan yang menghabiskan biaya sekitar Rp 1 miliar itu juga menambahkan kapasitas pada bagian atas masjid.
"Kalau dulu itu bisa nampung jamaah sekitar 800, itu full. Kalau sekarang bisa nampung 1.200 lebih. Ya bertambah 30-40 persen lah," kata Nurul di Masjid Cut Nyak Dien, Jakarta Pusat, Minggu (1/3).
Penambahan kapasitas masjid dilakukan di sisi kiri masjid. Pengurus menambahkan bangunan setinggi 3 meter dan panjang sekitar 24 meter.
ADVERTISEMENT
Selain itu, atap pada teras di lantai satu juga ditinggikan menjadi setara atap lantai dua. Sebelumnya tinggi atap hanya sebatas lantai di lantai dua.
Selebihnya tidak banyak berubah. Bangunan utama di lantai dua hanya dicat ulang dan ditambahkan kaligrafi pada dinding. Pun begitu dengan menara masjid.
Kubah utama masjid juga masih menggunakan bangunan lama. Catnya juga tetap.
"Kita enggak bisa banyak mengubah karena ini masuk dalam bangunan yang dilindungi," kata Nurul.
Peresmian Masjid Cut Nyak Dien ditandai dengan penandatangan prasasti oleh Anies. Acara itu dibalut dengan tablig akbar yang menghadirkan Ustaz Abdul Somad sebagai penceramah. Selain itu juga hadir Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia Syafruddin.