Wajib Ditiru, Cara Baru Petugas Agar Jemaah Haji Lansia Lancar Umrah

11 Juni 2023 4:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jemaah haji dan petugas mendampingi jemaah lansia jalani umrah wajib. Dok ist Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Jemaah haji dan petugas mendampingi jemaah lansia jalani umrah wajib. Dok ist Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Petugas tenaga kesehatan haji punya cara tersendiri agar jemaah lansia tidak tidak telantar selama pelaksanaan umrah wajib. Sebab padatnya jemaah umrah wajib jadi tantangan. Mereka melibatkan jemaah yang muda dibantu pembimbing ibadah.
ADVERTISEMENT
Tenaga Kesehatan Haji SOC 20, Ns Aris SP mengatakan, jemaah haji yang muda lebih awal melaksanakan umrah wajib. Kemudian disusul jemaah lansia. Untuk mengaturnya, mereka melibatkan ketua rombongan atau karom.
"Kalau petugas bertanggung jawab mendampingi lansia jelas, tapi tidak bisa sendiri. Kita memberdayakan karom dan teman satu regunya," kata Aris, Sabtu (11/5).
"Untuk umrah wajib itu yang dorong ada, yang memang satu regu, saya dikoordinir, yang kuat-kuat itu mungkin 2 putaran gantian. Ada yang senang pakai skuter," sambungnya.
Aris menuturkan, perlu kerja sama antara petugas umrah wajib dengan karomnya. Sebab, petugas juga memiliki keterbatasan.
Petugas membantu jemaah calon haji kloter SOC 01 dengan menggunakan kursi roda setibanya di Hotel kawasan Makkah, Arab Saudi, Kamis (1/6/2023). Foto: Wahyu Putro A/ANTARA FOTO
Untuk itu, jemaah haji yang muda akan diberangkatkan lebih dulu. Selanjutnya, disusul jemaah lansia dibantu petugas dan karomnya sehingga tak ada jemaah yang telantar.
ADVERTISEMENT
"Tapi yang jelas kita buat kerja sama baik antara petugas dan karom. Sebanyak apa pun petugas bekerja sendiri tapi tidak memberdayakan karom dan regu hampir pasti tidak bisa terlaksana. Seperti kemarin yang sehat-sehat yang tidak perlu bantuan kita umrahkan dulu. Setelah pulang dia tahu jalan, tadi malam baru kita bareng-bareng satu bus mengantar yang lansia," ujarnya.
Menurut Aris, ide ini muncul dari petugas yang sudah pernah melaksanakan haji dan tahu kekurangan dalam pelaksanaan umrah wajib.
"Ada beberapa petugas sudah punya pengalaman berhaji sudah memahami kekurangan masalah apa yang ada di dalam ibadah haji sehingga dalam pengalaman itu dikomunikasikan dengan karo dan karom dengan yang belum punya pengalaman haji," pungkasnya.
ADVERTISEMENT