Wakapolres Jember: Saya Beri Peringatan 1 x 24 Jam agar PSHT Serahkan Pelaku

22 Juli 2024 16:08 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
eye-off
Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?
Aipda Parmanto Indrajaya yang terluka parah. Dok: Ist.
Aipda Parmanto Indrajaya yang terluka parah. Dok: Ist.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakapolres Jember, Kompol Jimmy Manurung, meminta perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) menyerahkan para pelaku yang mengeroyok lima polisi pada Senin (22/7).
ADVERTISEMENT
"Saya memberikan peringatan 1 x 24 jam agar PSHT Jember menyerahkan para pelaku. Jika tidak dilaksanakan, jangan salahkan petugas akan ambil tindakan tegas terukur," kata Jimmy, Senin (22/7).
Pengeroyokan itu terjadi pada pukul 01.00 WIB, Senin (22/7). Bermaksud membubarkan aksi ribuan massa pesilat dari PSHT yang menutup akses jalur nasional di sekitar lampu lalu lintas simpang tiga Transmart, tepatnya di Jalan Hayam Wuruk, Kelurahan Kaliwates, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, lima orang anggota polisi menjadi korban pengeroyokan.
Lima anggota polisi yang menjadi korban adalah Aiptu Agus Sutikno, Aipda Kusnadi, Aipda Parmanto Indrajaya, Bripka Radya, dan Bripka Andre.

1 Polisi Luka Parah

Polisi terluka saat membubarkan aksi ribuan massa pesilat dari PSHT. Dok: Ist.
Seluruh anggota polisi dari Polsek Kaliwates itu mengalami luka-luka. Salah satu di antaranya, Parmanto, mengalami luka cukup parah pada bagian wajah dan harus mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Kaliwates, Jember.
ADVERTISEMENT
Dari informasi yang dihimpun dari lokasi kejadian, kelima anggota polisi tersebut, yang mengenakan seragam lengkap, bermaksud membubarkan massa dengan memberikan imbauan karena ribuan pesilat dari PSHT itu menyebabkan kemacetan jalan dari simpang tiga Transmart ke arah timur sampai simpang empat Argopuro.
Massa tersebut diketahui tidak hanya berasal dari Jember, tetapi juga dari Banyuwangi dan wilayah lain di luar Jember.
Namun, imbauan itu tidak diindahkan. Mobil patroli polisi dilempari batu, dan massa semakin beringas dengan melakukan pengeroyokan dan pemukulan terhadap anggota polisi.
Seluruh anggota polisi mengalami luka, dengan kondisi terparah dialami oleh Parmanto yang mengalami luka parah pada wajah dan bagian tubuh lainnya, bahkan hidungnya mengalami dislokasi.

Pelaku Akan Ditangkap

Terkait kejadian tersebut, Kapolres Jember AKBP Bayu Pratama Gubunagi sudah berkoordinasi untuk melakukan tindakan tegas terhadap para pelaku pengeroyokan dan pemukulan terhadap anggota polisi.
ADVERTISEMENT
"Kami menyesalkan peristiwa yang terjadi, petugas kepolisian yang bertugas mengamankan kegiatan menjadi korban pengeroyokan oleh sekelompok orang dari Perguruan Silat," kata Bayu saat dikonfirmasi melalui telepon.
Ia juga menyatakan sudah mengerahkan anggotanya untuk segera melakukan penangkapan terhadap para pelaku. "Kami akan menangkap pelakunya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," kata Bayu.

PSHT Jember Sudah Jenguk

Ketua Cabang PSHT Jember, Djono Wasinudin, membesuk polisi yang terluka. Dok: Ist.
Sementara itu, Ketua Cabang PSHT Jember, Djono Wasinudin, masih enggan memberikan konfirmasi lebih lanjut terkait dugaan pengeroyokan dan pemukulan terhadap sejumlah anggota polisi di Jember. Namun, diketahui bahwa Djono bersama sejumlah anggota PSHT sudah menjenguk anggota polisi yang mengalami luka parah di rumah sakit.
Saat dikonfirmasi lewat telepon, ia berjanji akan memberikan klarifikasi mengenai kejadian tersebut. "Nanti saya telepon balik ya mas. Sebentar," jawab Djono singkat.
ADVERTISEMENT