Wakapolri Imbau Perguruan Tinggi Waspadai Gerakan Radikal di Kampus

4 Juni 2018 18:36 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakapolri Komjen Pol Syafruddin  (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakapolri Komjen Pol Syafruddin (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wakapolri Komjen Pol Syafruddin menanggapi penangkapan terduga teroris oknum alumni mahasiswa Universitas Riau di dalam kampus. Untuk menghindari hal yang sama, Ia mengimbau perguruan tinggi mewaspadai gerakan radikal yang terjadi di kampus.
ADVERTISEMENT
“Kita imbau kepada kampus untuk mewaspadai gerakan ini (radikal) walaupun (yang melakikan) oknum (alumni pihak kampus),” kata Syafruddin saat menghadiri launching Gerakan Ku Cinta Al-Quran di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Senin (4/6).
Menurut Syafruddin, jangan menganggap sepele pergerakan dua atau tiga oknum alumni mahasiswa di dalam kampus dalam menyebarkan paham radikal. Syafruddin menyebut paham radikal dapat berkembang pesat di mana saja, jika dibiarkan.
“Hanya dilakukan oleh satu-dua orang tapi bisa mencemari daripada nama baik kampus itu,” ujar Syafruddin yang juga Ketua Harian Dewan Masjid Indonesia ini.
Kuliah lagi? Why not banget! (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Kuliah lagi? Why not banget! (Foto: Istimewa)
“Saya rasa rutin saja yang penting kita sama-sama waspada tidak hanya dibebankan aparat keamana tapi kita semua. Masyarakat kemudian teman-teman kampus dan sebagainya, mewaspadai masing-masing,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Densus 88 menangkap tiga orang terduga teroris terkait penggeledahan kampus Fakultas Fisipol Universitas Riau, Kota Pekanbaru, Riau, Sabtu (2/6). Ketiganya yakni MNZ (33), OS (32) dan RB (34).
Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol M Iqbal menyebut MNZ sudah berstatus tersangka. Sedangkan rekan MNZ yakni OS dan RB masih berstatus saksi. Iqbal menegaskan OS dan RB akan menjadi tersangka setelah alat bukti lengkap.