Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Waketum MUI soal IKN: Rasulullah Juga Memikirkan Hijrah Makkah ke Madinah
15 Maret 2022 0:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menurut Marsudi, pindahnya IKN akan membawa dampak positif bagi pemerataan penduduk di suatu negara, sebab terdapat alur transmigrasi di dalamnya. Kalimantan juga diklaim sebagai wilayah yang minim bencana.
"Pengembangan penduduk, pemerataan penduduk nanti tidak akan terkonsentrasi di Pulau Jawa, itu yang tujuannya nomor satu, ‘immarotil qoun’. Yang kedua ada kalanya untuk ‘amin jihadil khuffadz allamasollihi abnaiha’, untuk menjaga kemaslahatan penduduknya, bangsanya, di kita ini," kata Marsudi yang pernah menjabat Ketua PBNU era Said Aqil Siradj itu lewat keterangannya, Senin (14/3).
Marsudi menuturkan, tujuan proses hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah tidak jauh beda dengan pemindahan IKN dari Jakarta ke Kalimantan Timur, yakni untuk mengubah kondisi suatu kaum.
"Secara ajaran agama, Rasulullah juga dulu memikirkan ketika hijrah dari Makkah ke Madinah. Maka Rasulullah berdoa ketika itu, doanya begini, ‘Allahumma habib ilainal Madinah kahubbina Makkah kau’asad," ujar Marsudi.
"Ya Allah berilah aku kecintaan kepada Madinah dan juga kecintaan terhadap Makkah yang sangat kucintai’," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Marsudi menilai, sama saja ketika bangsa Indonesia tetap mencintai Jakarta sebagai sebuah kota yang pernah menjadi ibu kota, tapi juga nantinya akan mencintai daerah Kalimantan yang akan menjadi ibu kota baru.
"Ketika beliau (Nabi Muhammad SAW) pindah ke Madinah, beliau tidak lupa tanah kelahirannya, Makkah. Hal ini telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW," pungkasnya.