Waketum MUI soal IKN: Rasulullah Juga Memikirkan Hijrah Makkah ke Madinah

15 Maret 2022 0:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua MUI Bidang Ukhuwah Islamiyah Marsudi Syuhud. Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua MUI Bidang Ukhuwah Islamiyah Marsudi Syuhud. Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Marsudi Syuhud ikut mengomentari pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dari Jakarta ke Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
ADVERTISEMENT
Menurut Marsudi, pindahnya IKN akan membawa dampak positif bagi pemerataan penduduk di suatu negara, sebab terdapat alur transmigrasi di dalamnya. Kalimantan juga diklaim sebagai wilayah yang minim bencana.
"Pengembangan penduduk, pemerataan penduduk nanti tidak akan terkonsentrasi di Pulau Jawa, itu yang tujuannya nomor satu, ‘immarotil qoun’. Yang kedua ada kalanya untuk ‘amin jihadil khuffadz allamasollihi abnaiha’, untuk menjaga kemaslahatan penduduknya, bangsanya, di kita ini," kata Marsudi yang pernah menjabat Ketua PBNU era Said Aqil Siradj itu lewat keterangannya, Senin (14/3).
Marsudi menuturkan, tujuan proses hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah tidak jauh beda dengan pemindahan IKN dari Jakarta ke Kalimantan Timur, yakni untuk mengubah kondisi suatu kaum.
"Secara ajaran agama, Rasulullah juga dulu memikirkan ketika hijrah dari Makkah ke Madinah. Maka Rasulullah berdoa ketika itu, doanya begini, ‘Allahumma habib ilainal Madinah kahubbina Makkah kau’asad," ujar Marsudi.
Suasana malam Presiden Joko Widodo di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (14/3/2022). Foto: Dok. Istimewa
"Ya Allah berilah aku kecintaan kepada Madinah dan juga kecintaan terhadap Makkah yang sangat kucintai’," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Marsudi menilai, sama saja ketika bangsa Indonesia tetap mencintai Jakarta sebagai sebuah kota yang pernah menjadi ibu kota, tapi juga nantinya akan mencintai daerah Kalimantan yang akan menjadi ibu kota baru.
"Ketika beliau (Nabi Muhammad SAW) pindah ke Madinah, beliau tidak lupa tanah kelahirannya, Makkah. Hal ini telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW," pungkasnya.