Waketum Sebut Golkar Terbuka Jokowi 3 Periode: Tampung Suara Masyarakat

25 Februari 2022 16:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi dan Airlangga di Munas Golkar. Selasa (3/12). Foto: Paulina Herasmarinandar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi dan Airlangga di Munas Golkar. Selasa (3/12). Foto: Paulina Herasmarinandar/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wacana perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi dan penundaan Pemilu 2024 kembali diungkit sejumlah elite parpol. Ketum Golkar Airlangga Hartarto mengatakan banyak petani sawit yang ingin Jokowi maju 3 periode, dan berjanji akan menyampaikan aspirasi tersebut kepada Presiden.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Melchias Markus Mekeng kemudian juga angkat bicara terkait perpanjangan masa jabatan presiden. Menurut dia, Golkar akan membuka peluang wacana tersebut apabila hal itu kini menjadi keinginan masyarakat.
"Saya enggak mau komen [alasan] partai lain, tapi Golkar selama aspirasi itu datangnya dari masyarakat tentu kita harus tampung. Tagline kita kan 'suara rakyat suara Golkar'," kata Mekeng saat dihubungi, Jumat (25/2).
"Nah, tentunya ini akan ada pembahasan internal, setelah itu akan berproses di parlemen sesuai konstitusi. Jadi kita lihat saja perkembangannya, apa rakyat inginkan demikian. Kan enggak bisa ujug-ujug sebuah parpol ambil satu keputusan tanpa ambil aspirasi masyarakat," imbuh dia.
Sebelumnya, Golkar menjadi salah satu partai yang menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden, termasuk melalui amandemen UUD 1945. Tapi menurut Mekeng, Golkar tentu akan mengikuti aspirasi di masyarakat.
Ketua Penyelenggara Munas Golkar Melchias Marcus Mekeng. Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
Terlebih, ia menyoroti saat ini ekonomi sedang menuju perbaikan sejak pandemi berlangsung. Sehingga, Golkar akan mengikuti proses yang ada apabila perpanjangan jabatan presiden dinilai perlu dengan alasan ekonomi.
ADVERTISEMENT
"Memang sedang berproses ekonomi kita. Proses recovery ini tidak semudah mengembalikan telapak tangan. Kita harus tetap pertahankan pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, kemiskinan harus dijaga. Tentu pemerintah harus pentingkan skala prioritas," terang dia.
"Kita ikuti proses konstitusi. Kan enggak mungkin perpanjang tanpa ubah konstitusi. Kita harus lalui proses pembahasan UUD 1945. Selama ada aspirasi kan kita harus tampung. Kalau memang diyakini Golkar ini bisa diperpanjang, ya kita ikut proses di parlemen bersama partai-partai lain," tambahnya.
Sementara itu, Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) serta Ketum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) mendorong penundaan Pemilu 2024 dan siap berkonsolidasi soal hal ini dengan parpol koalisi. Mekeng menjelaskan konsolidasi biasa terjadi dalam kepartaian, sehingga Golkar tentu akan membuka pintu bagi usul keduanya.
Infografik Jokowi tolak perpanjangan masa jabatan. Foto: kumparan
"Kami biasa. Dalam proses pembahasan UU dan lain-lain itu di parpol kan biasa terjadi. Itu teknis," terang dia.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, jika pemilu ditunda, Airlangga Hartarto yang tengah diusung Golkar sebagai capres tentu tak bisa maju di 2024. Mekeng enggan banyak berkomentar terkait hal ini.
Ia hanya menegaskan, Golkar akan membuat keputusan berdasarkan keinginan masyarakat.
"Kita serahkan semua pada keinginan masyarakat. Mereka merupakan stakeholder utama dalam kehidupan berbangsa dan negara," tandas dia.