Wakil Ketua Banggar DPR Sempat Tolak Naik Kursi Roda Usai Jatuh di Paripurna

30 Juni 2022 14:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua Banggar DPR Muhidin Muhammad Said dibantu staf sekjen saat terjatuh usai memberikan laporan Rapat Paripurna di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/6/2022). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua Banggar DPR Muhidin Muhammad Said dibantu staf sekjen saat terjatuh usai memberikan laporan Rapat Paripurna di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/6/2022). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Banggar DPR Muhidin Mohamad Said (71) sempat jatuh usai menyampaikan pandangan terkait rancangan APBN 2023 saat rapat paripurna di Gedung DPR, Senayan, Kamis (30/6).
ADVERTISEMENT
Waketum Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan Muhidin yang juga politikus Golkar itu sempat langsung berdiri setelah terjatuh.
Doli bercerita ia berinisiatif meminta kursi roda bagi Muhidin. Namun, ia sempat menolak menaiki kursi roda itu dan memilih untuk langsung jalan sendiri.
"Tadinya kan mau jalan, makanya saya tadi yang minta agar disediakan kursi roda. tadinya Pak Muhidin mau langsung turun, jalan," kata Doli di Gedung DPR, Senayan, Kamis (30/6).
"Tadinya kan kita minta dia naik kursi roda, tadinya dia enggak mau," imbuh dia.
Wakil Ketua Banggar DPR Muhidin Muhammad Said dibantu staf sekjen saat terjatuh usai memberikan laporan Rapat Paripurna di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/6/2022). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
Doli pun menuturkan akhirnya Muhidin diminta duduk di kursi belakang pimpinan dan diperiksa tim medis. Ia akhirnya bersedia menggunakan kursi roda tersebut.
"Akhirnya kita suruh duduk di belakang kursi pimpinan. terus kemudian datang tim medis, baru diperiksa," jelas Ketua Komisi II ini.
ADVERTISEMENT
Doli menambahkan, Muhidin mengaku tidak sarapan saat mengikuti rapat paripurna. Hal ini yang membuat kondisi Muhidin lemah saat rapat.
"Dia bilang kayaknya saya enggak sarapan. tiba-tiba saja dia bilang, ilang. Terus ya kita minta siapin air minum anget dikasih teh, terus Ibu Puan juga kasih coklat supaya gula darahnya ini (naik)," tutup Doli.