Wakil Ketua Komisi VIII DPR Soroti Tenda Overkapasitas dan Fasilitas Jemaah Haji

19 Juni 2024 11:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily memantau kondisi jemaah Indonesia di di Mina, Makkah, Senin (17/06/2024). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily memantau kondisi jemaah Indonesia di di Mina, Makkah, Senin (17/06/2024). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily melakukan sidak ke maktab 72 Mina untuk memantau kondisi jemaah haji Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dalam kunjungan tersebut, Ace menyambangi JKS 10 dari Kabupaten Bandung Barat, JKS 11 dari Kabupaten Bogor, dan bertemu dengan ketua kloter dari SUB 103. Dari hasil pengawasan yang dilakukan, Ace mencatat beberapa permasalahan penting yang perlu mendapatkan perhatian serius.
Pertama, Ace menyoroti masalah kelebihan kapasitas yang masih terjadi dan mengganggu kenyamanan para jemaah selama di Mina.
"Di JKS 11, yang seharusnya menampung 440 jemaah, ternyata hanya memiliki kapasitas sekitar 380 orang. Akibatnya, sekitar 50 jemaah harus dipindahkan ke tenda lain," ungkap Ace, di Mina, Makkah, Senin tengah malam waktu Arab Saudi (17/6).
Kedua, terkait dengan ketersediaan MCK (Mandi, Cuci, Kakus) yang masih sangat terbatas. Ace menyebut, jemaah harus mengantre cukup panjang untuk menggunakan fasilitas MCK pada waktu-waktu tertentu, terutama ketika hendak salat.
ADVERTISEMENT
"Bahkan, kami temukan beberapa jemaah terpaksa buang air kecil di luar toilet, yang tentu saja mengganggu kenyamanan," ujarnya.
Ketiga, Ace menyoroti kesulitan yang dihadapi oleh jemaah lansia dalam mengakses tenda yang harus dinaiki dengan tangga.
"Di maktab 72, tenda JKS 10 dan JKS 11, jemaah lansia mengalami kesulitan untuk naik tangga. Hal ini perlu menjadi perhatian untuk menciptakan haji yang ramah lansia," kata Ace.
Ia juga melihat adanya masalah terkait ketersediaan makanan. Meskipun sudah ada perbaikan, masih banyak keluhan terkait menu makanan.
"Ada keluhan bahwa menu makanan kadang-kadang banyak, kadang-kadang sedikit, dan selama di Makkah, menunya hanya daging paha semua. Ini perlu diperbaiki ke depannya," jelasnya. Ace berharap, DPR dan pemerintah dapat memastikan pengadaan konsumsi yang beragam dan sesuai dengan cita rasa Nusantara.
ADVERTISEMENT
Dengan temuan-temuan ini, Ace menegaskan diperlukan perbaikan di berbagai hal agar kenyamanan dan pelayanan bagi jemaah haji Indonesia maksimal.
"Ini semua harus menjadi bahan perbaikan, terutama untuk memastikan ketersediaan toilet yang memadai dan makanan yang sesuai selera jemaah," pungkasnya.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio