Wakil Ketua MPR: KH Abdul Chalim Politisi, Ulama, dan Pejuang

K.H Abdul Chalim. Foto: Dok. NU

Wakil Ketua MPR Yandri Susanto mengungkapkan proses pengajuan KH Abdul Chalim hingga akhirnya dianugerahkan sebagai pahlawan nasional. Yandri menyebut, sejak awal pihaknya yakin KH Abdul Chalim layak menjadi pahlawan nasional.

"Kita memang men-support dari awal dan saya selalu mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk tidak menjadikan Kiai Haji Abdul Chalim ini sebagai pahlawan nasional," kata Yandri di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (10/11).

Ia menyebut, KH Abdul Chalim layak menjadi pahlawan karena rekam jejaknya menunjukkan beliau ikut langsung berperang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Selain itu, ia ikut berdakwah dan memiliki peran yang strategis di Nahdlatul Ulama (NU).

"Dan tidak banyak yang sesempurna Kiai Abdul Chalim. Dia politisi, dia ulama, dan juga pejuang. Istilah saya ada tiga di beliau yaitu politisi, pejuang, dan ulama," ujarnya.

Yandri mengatakan, KH Abdul Chalim disebut politisi karena pernah menjadi anggota MP.

"Kenapa dia pejuang karena dia yang ikut dalam resolusi jihad. Dia mendirikan Nahdlatul Ulama. Kenapa dia ulama karena dia mendakwah dan tokoh di Indonesia," katanya.

Yandri pun berterima kasih kepada Jokowi yang telah memberikan gelar pahlawan nasional kepada KH Abdul Chalim.

"Ini semoga menjadi literasi bagi anak bangsa bahwa ada sosok yang sangat penting di negara ini yaitu Kiai Haji Abdul Chalim itu bisa dijadikan rujukan dalam berjuang dan kita bisa meneladani beliau untuk meneruskan dan mengisi pembangunan ke depan," tuturnya.

"Oleh karena itu selamat buat Kiai Asep sebagai putra kandung Kiai Haji Abdul Chalim yang hari ini hari bersejarah 10 November 2023 ayah beliau sudah dinobatkan sebagai pahlawan nasional," ujarnya.