Wakil PM Malaysia soal Gencatan Senjata Gaza: RI & Malaysia Bertindak Satu Nada

21 April 2025 14:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Palestina memeriksa kerusakan kamp tenda pengungsian usai serangan udara Israel di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Sabtu (19/4/2025). Foto: Hatem Khaled/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Warga Palestina memeriksa kerusakan kamp tenda pengungsian usai serangan udara Israel di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Sabtu (19/4/2025). Foto: Hatem Khaled/REUTERS
ADVERTISEMENT
Wakil PM Malaysia, Datuk Ahmad Zahid Hamidi, ikut membahas soal gencatan senjata di Gaza, Palestina, dalam kunjungannya ke Indonesia. Ia menyebut sikapnya terhadap warga Gaza harus dikemukakan dalam forum internasional.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, Malaysia sama seperti Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina.
“Saya telah meminta agar di forum-forum antarabangsa dan resolusi yang dikeluarkan sama ada di Dewan Keamanan ataupun Majelis Umum PBB UNGA dan forum lain-lain termasuk OIC agar kebersamaan antara Indonesia dan Malaysia bertindak atas satu nada,” kata Zahid di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Senin (21/4).
Zahid mengatakan rekonstruksi Gaza yang memerlukan banyak dukungan. Sebab, banyak sektor yang perlu diperhatikan, misalnya dalam bidang kesehatan maupun pendidikan.
Wakil PM Malaysia Datuk Ahmad Zahid Hamidi memberikan keterangan pers mengenai kerja sama di Hotel Grand Hyatt, Jakarta pada Senin (21/4/2025). Foto: Luthfi Humam/kumparan
Lebih lanjut, Zahid menilai keberadaan Indonesia sangat penting dalam rekonstruksi Gaza.
“Kita harus mencari langkah jangka panjang bagaimana rekonstruksi kembali Gaza itu bukan hanya soal penempatan tapi soal pendidikan, soal kesehatan dan soal infrastruktur harus dibangunkan semula dan sebelum itu gencatan senjata kekal, gencatan senjata harus diusahakan oleh masyarakat antarabangsa,” paparnya.
ADVERTISEMENT
“Perihal demikian, komuniti panjang negara, komunitas internasional harus bersama-sama menepikan soal-soal perbedaan kecil ataupun perbedaan ideologi atau pegangan, tapi baliknya atas nama kemanusiaan, kita harus memobilisasi masyarakat antarabangsa Komunitas internasional ini untuk bersama-sama mencari jalan penyelesaian di Gaza dan mengadakan rekonstruksi di Gaza itu,” tutup dia.