Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Wakil Presiden Filipina di Ujung Tanduk, DPR Setujui Petisi Pemakzulan
5 Februari 2025 14:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Anggota Parlemen Filipina menyetujui petisi pemakzulan Wakil Presiden Sara Duterte pada Rabu (5/2). Hasil ini membuka jalan bagi persidangan di Senat.
ADVERTISEMENT
Lebih dari sepertiga anggota parlemen menandatangani petisi tersebut sehingga memenuhi syarat konstitusional untuk melanjutkan proses pemakzulan.
Sekretaris Jenderal DPR Reginald Velasco mengatakan jumlah tanda tangan yang dikumpulkan sudah mencukupi.
Mengutip Reuters, hampir 200 anggota parlemen telah menyetujui petisi tersebut.
Sara, putri mantan Presiden Rodrigo Duterte, menghadapi tiga tuduhan utama: Penyalahgunaan dana publik, keterlibatan dalam dugaan rencana pembunuhan Presiden Ferdinand Marcos Jr., serta pelanggaran hukum lainnya.
Namun ia membantah semua tuduhan dan menyebut pemakzulan ini bermotif politik.
“RUU ini akan diajukan ke pleno dan setelah disetujui, secara otomatis akan diteruskan ke Senat,” kata Velasco.
Di majelis tinggi, 23 senator akan bertindak sebagai juri dalam proses yang dapat berujung pada pemecatan dan diskualifikasi Sara dari jabatan publik.
ADVERTISEMENT
Demonstrasi dan Penolakan
Sejak 13 Januari lalu, ancaman pemakzulan Sara telah mencuat.
Namun, saat itu usaha pemakzulan sempat ditolak oleh pendukung Sara. Kelompok keagamaan menggelar aksi besar di Manila.
Sekolah, kantor pemerintah, dan jalan utama pun ditutup.
Polisi memperkirakan 1,6 juta orang turun ke jalan, dengan 5.000 pasukan keamanan dikerahkan untuk mengendalikan situasi.
“Negara ini membutuhkan stabilitas, bukan konflik politik,” kata juru bicara kelompok pendukung Sara.
Sementara itu, aktivis yang mengajukan pemakzulan menyebut langkah ini sebagai “benteng terakhir melawan korupsi di pemerintahan” dan menegaskan bahwa Sara tidak layak lagi menjabat.
Ketegangan Sara-Marcos
Pemakzulan ini muncul di tengah retaknya hubungan Sara dan Marcos Jr. Setelah memenangkan Pilpres 2022 sebagai sekutu, hubungan mereka memburuk.
Ketegangan memuncak saat Sara dalam konferensi pers November lalu mengatakan bahwa ia telah mengontrak seorang pembunuh untuk menargetkan Marcos, Ibu Negara, dan Ketua DPR Martin Romualdez jika dirinya terbunuh. Ia kemudian mengeklaim ucapannya disalahartikan.
ADVERTISEMENT
Marcos menegaskan tidak mendukung pemakzulan, tetapi menyatakan tidak dapat mengintervensi proses di legislatif.
Sidang pemakzulan kini bergantung pada Senat. Jika dua pertiga senator mendukung, Sara akan diberhentikan dari jabatannya.