Wali Kota Bandung Farhan: Sekarang Bandung Banjir Sampah

20 Februari 2025 12:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Bandung terpilih Muhammad Farhan saat diwawancarai wartawan usai mendatangi Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (17/2/2025). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Bandung terpilih Muhammad Farhan saat diwawancarai wartawan usai mendatangi Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (17/2/2025). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
ADVERTISEMENT
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan mengatakan slogan buang sampah pada tempatnya kini sudah kuno. Menurutnya, sampah hari ini harus diproses langsung supaya tidak menumpuk.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut diungkapkannya usai acara pelantikan kepala daerah di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (20/2).
“Buang sampah pada tempatnya itu sudah kuno,” kata Farhan kepada wartawan.
“Karena sudah enggak ada tempatnya, sekarang sampah hari ini, habis hari ini,” lanjutnya.
Program pengentasan sampah itu, kata Farhan, akan menjadi salah satu fokus utama setelah dilantik. Ia menyebut, saat ini pemusnahan sampah harus lebih difokuskan dibanding terlebih dahulu pengolahannya.
Muhammad Farhan saat ditemui di Gedung Graha Sanusi Universitas Padjadjaran, Dipatiukur, Bandung, Jumat (26/7/2024). Foto: Robby Bouceu/kumparan
“Proses kita sekarang adalah pemusnahan, pengolahan, baru pemilihan,” ujarnya.
“Kenapa? Karena masa darurat sekarang adalah pemberantasan dulu, pemberantasan sampah, kita musnahkan dulu semua sampah, karena sekarang Bandung banjir sampah,” imbuhnya.
Tak ayal Kota Bandung yang kerap menjadi tujuan destinasi wisata itu kini menghadapi persoalan sampah yang serius. Ia menargetkan pada 2026 Bandung menjadi kota bebas sampah.
ADVERTISEMENT
“Jadi sekarang ada 1.560 RW, baru ada 400-an yang bebas sampah, targetnya akhir juni sudah 500, akhir tahun sudah 1000, 2026 sudah 1.500 semua kawasan bebas sampah,” ucapnya.
“Jadi sekarang darurat dulu, pemusnahan, pemusnahan, pemusnahan, pengolahan, pengolahan, baru pemilahan, pemilahan. Begitu lah kira-kira, jadi sampah heula,” tutup politisi NasDem itu.