Wali Kota Bandung Terpilih Farhan Datangi KPK, Minta Pendampingan Cegah Korupsi

17 Februari 2025 11:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Bandung terpilih Muhammad Farhan saat diwawancarai wartawan usai mendatangi Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (17/2/2025). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Bandung terpilih Muhammad Farhan saat diwawancarai wartawan usai mendatangi Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (17/2/2025). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan
ADVERTISEMENT
Wali Kota Bandung terpilih Muhammad Farhan, menyambangi Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, pada hari ini, Senin (17/2). Ia mengungkapkan, tujuan kedatangannya ke KPK untuk berkonsultasi terkait pencegahan korupsi di Kota Bandung.
ADVERTISEMENT
Farhan mendatangi KPK didampingi oleh Wakil Wali Kota Bandung terpilih, Erwin, dan sejumlah anggota DPRD Kota Bandung.
"Saya sama Pak Wakil didampingi oleh beberapa anggota DPRD Kota Bandung akan melakukan konsultasi dan juga menjajaki MoU [memorandum of understanding] program koordinasi dan supervisi pencegahan tipikor di Pemerintahan Kota Bandung," kata Farhan kepada wartawan, Senin (17/2).
Ia berharap, langkah yang dilakukannya ini dapat memperbaiki tata kelola pemerintahan Kota Bandung di masa kepemimpinannya nantinya. Terlebih, kata dia, pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Bandung sejak 2023 juga tercoreng kasus dugaan korupsi.
Salah satunya, yakni saat KPK mengusut dugaan korupsi terkait pengadaan CCTV untuk program Bandung Smart City. Kasus ini turut menjerat eks Wali Kota Bandung Yana Mulyana dan mantan Sekda Kota Bandung Ema Sumarna.
Eks Wali Kota Bandung Yana Mulyana dijebloskan ke Lapas Sukamiskin. Foto: Dok. KPK
"Tentu saja hal ini juga harus betul-betul kita jadikan sebagai dasar untuk menuju ke arah perbaikan," tutur dia.
ADVERTISEMENT
"Karena kasus korupsi yang berkepanjangan ini sekarang status laporan keuangan kami masih WDP [wajar dengan pengecualian]. Nah, target kami akhir tahun kami sudah bisa WTP [wajar tanpa pengecualian]," jelasnya.
Tak hanya itu, Farhan juga menyinggung praktik dugaan rasuah di Kota Bandung tak hanya dilakukan oleh pemerintah, tapi juga swasta. Salah satunya, yakni dalam pengelolaan kebun binatang.
Oleh karenanya, politikus Partai NasDem itu menekankan perlunya kehadiran lembaga antirasuah dalam pencegahan korupsi di Kota Kembang.
"Nah ini yang mengkhawatirkan. Jadi, artinya koordinasi supervisi pencegahan tindak pidana korupsi menjadi sangat penting, tidak hanya untuk pemerintah tetapi juga untuk semua orang yang ada di Kota Bandung," ucap dia.
Dalam kesempatan terpisah, juru bicara KPK Budi Prasetyo mengkonfirmasi bahwa kedatangan Farhan dan jajarannya untuk mengetahui program pencegahan korupsi di Kota Bandung.
ADVERTISEMENT
"Benar. Pak Wali [Kota Bandung] beraudiensi dengan tim Koordinasi dan Supervisi, untuk mengetahui program-program pencegahan korupsi di daerah," ujar Budi saat dihubungi.