Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Wali Kota Bekasi soal Worldcoin: Banyak Warga Tergiur Uang, Tak Sadar Risiko
5 Mei 2025 12:26 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono, menyatakan dukungannya terhadap keputusan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang menghentikan sementara operasi Worldcoin dan World ID di wilayahnya.
ADVERTISEMENT
Langkah ini diambil menyusul kekhawatiran akan pengumpulan data biometrik masyarakat, terutama pemindaian iris mata, tanpa jaminan keamanan yang memadai.
"Saya sepenuhnya mendukung tindakan Kominfo (Komdigi) untuk menghentikan aktivitas Worldcoin di Bekasi. Keamanan data warga harus jadi prioritas, jangan sampai mereka dirugikan karena ketiadaan perlindungan yang jelas," kata Tri, Senin (5/5).
Ia mengungkapkan bahwa beberapa warga telah melakukan pemindaian iris menggunakan perangkat berbentuk bola (Orb) dan mendapat imbalan uang tunai mulai dari Rp 300 ribu hingga Rp750 ribu.
Tri menekankan bahwa penyalahgunaan data biometrik bisa berakibat serius, seperti hilangnya akses ke layanan penting seperti perbankan atau komunikasi. Sebagai pemimpin daerah, ia merasa wajib melindungi warganya dari ancaman pelanggaran privasi, terutama jika belum ada regulasi yang mengatur.
ADVERTISEMENT
"Kami akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk memastikan warga terlindungi dari teknologi yang belum teruji keamanannya," tambahnya.
Ia juga mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati dalam memberikan data pribadi, khususnya informasi sensitif seperti biometrik, kepada pihak yang tidak jelas legalitasnya.
Worldcoin sendiri telah menjadi sorotan di sejumlah negara, termasuk Kenya, Prancis, Jerman, dan India, akibat isu serupa terkait privasi dan keamanan data.