Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
9 Ramadhan 1446 HMinggu, 09 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Wali Kota Bekasi Soroti Puncak II Jadi Kawasan Wisata yang Picu Banjir
6 Maret 2025 11:58 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengungkap banjir 2025 di wilayahnya lebih besar dari tahun 2020. Salah satu yang ia sorot adalah penyebab banjir kiriman dari wilayah Puncak, Bogor.
ADVERTISEMENT
"Dibandingkan tahun 2020, kemampuan lebih baik. Terkait dengan kendala lainnya relatif lebih rendah sudah dimulai evakuasi sehingga mobilisasi sudah dilakukan sejak jam 12 malam," kata Tri dalam Rapat Koordinasi Penanggulangan Banjir di BPBD Bekasi, Kamis (6/3).
Ia menganalisis penyebab banjir kiriman juga karena ada salah kelola tata lahan di kawasan Puncak. Khususnya lahan hijau yang berubah fungsi jadi tempat wisata.
"Menurut analisa kami, penyebab banjir adalah perubahan cuaca secara iklim, secara dunia. Kemudian terkait dengan pola tata guna lahan. Terkait dengan Puncak II (seharusnya) dioptimalkan untuk mengurangi beban Puncak I sehingga Puncak II hari ini berubah menjadi tempat wisata dan juga tempat hunian," urainya.
Kata dia, perlu ada kerja sama antara pihak Pemda di daerah aglomerasi. Termasuk dari pemerintah pusat melalui Kementerian ATR/BPN.
ADVERTISEMENT
"Mungkin perlu konsep secara integrasi dan menyeluruh bagaimana kita memulai dengan mengurangi perubahan tata kelola," kata dia.
Respons AHY
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pun langsung merespons pernyataan Tri. Ia menyebut kawasan Puncak akan langsung dicek.
"Seringkali ada kesalahan atau ketidaksesuaian paling tidak penggunaan lahan atau ruang wilayah. Di sini saya ingin menghadirkan ATR BPN untuk bedah bersama," tutur dia.
"Bicara Bogor misalnya Puncak coba dicek sekali lagi dan kita harus mengambil langkah tegas. Karena kalau tidak ini berulang," sambungnya.