Wali Kota Bogor Razia, Temukan Siswa Bawa Tramadol Sembunyi di Toilet

30 Januari 2020 19:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali kota Bogor, Bima Arya Sugiarto saat kunjungi kantor Kemenkopolhukam, Jakarta. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wali kota Bogor, Bima Arya Sugiarto saat kunjungi kantor Kemenkopolhukam, Jakarta. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Empat pelajar di Kota Bogor diciduk polisi saat Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menggelar razia. Keempat pelajar itu sempat melarikan diri dan bersembunyi di toilet. Saat digeledah ternyata mereka mengantongi obat keras golongan G, tramadol
ADVERTISEMENT
Empat pelajar ini ditemukan di warung penjual minuman yang lokasinya di dekat sekolah di kawasan Tanah Baru, Bogor. Sekolah ini terletak tak jauh dari lokasi tawuran beberapa waktu yang lalu yang menyebabkan putusnya tangan salah satu pelajar.
Keempat pelajar tersebut mengaku berada di tongkrongan karena sedang jam istirahat sekolah. Saat razia berlangsung, mereka bersembunyi di dalam toilet warung dan sempat menolak keluar.
Tak berselang lama, para pelajar tersebut diinterogasi dan digeledah oleh Satgas Pelajar. Alhasil, saat digeledah petugas menemukan enam butir obat tramadol, dua di antaranya sudah dikonsumsi oleh pelajar. Polisi langsung menggiring para pelajar tersebut ke Mako Polresta Bogor Kota.
Bima Arya mengatakan tertangkapnya para pelajar ini hasil dari penyisiran Pemerintah Kota Bogor yang bekerja sama dengan kepolisian untuk memastikan tempat-tempat nongkrong yang biasa jadi tempat kumpul geng tawuran pelajar.
ADVERTISEMENT
"Hari ini kita lakukan penyisiran yang tujuannya untuk mengantisipasi tawuran. Jadi, berbagai atribut dan simbol-simbol kita bersihkan bersama TNI, kepolisian, dan Dandenpom. Tadi ada beberapa anak yang nongkrong dan tertangkap basah sedang menggunakan obat-obatan, jadi kita amankan dan akan didalami oleh kepolisian," urai Bima Arya di sela penyisiran di wilayah Bogor Utara, Kota Bogor, Kamis (30/1).
Tramadol dan obat-obat kategori G lainnya Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
Dia mengungkapkan, razia ini akan terus dilakukan secara berkala dan rutin. "Kita sampaikan ke anak-anak pilihannya hanya dua, dibina atau dipenjara, itu saja. Jadi kalau bisa, kembali ke jalan yang benar lah. Kalau enggak mau kembali ke jalan yang benar, kami bina dan kami penjarakan," tegasnya.
Sementara itu Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Hendri Fiuser, menuturkan peredaran obat-obatan di tingkat sekolah akan terus dipantau.
ADVERTISEMENT
"Kasus ini akan kita dalami dulu, karena dari keterangan ini akan tahu dari mana sumber obatnya nanti ada tim dari Satnarkoba yang didalami. Makanya akan kita bawa ke kantor, kita mintai keterangan nanti kita cek urine apakah negatif atau tidak, obatnya dari mana," tutur Hendri.
Selain itu, pihaknya juga akan mendalami obat-obatan yang dibawa oleh pelajar serta dampaknya setelah mengonsumsi obat tersebut.
"Kita belum tahu karena itu ada kodenya, makanya harus dicek dulu ini termasuk kategori obat apa, kan kita belum tahu kalau belum dicek lab," tandasnya.