Wali Kota New York Izinkan Masjid Kumandangkan Azan selama Ramadhan & Hari Jumat

31 Agustus 2023 12:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jemaah melaksanakan salat Idul Fitri di lingkungan East Harlem, masjid Masjid Aqsa-Salam, New York, pada 17 Juli 2015.  Foto: Bryan R. Smith/AP Photo
zoom-in-whitePerbesar
Jemaah melaksanakan salat Idul Fitri di lingkungan East Harlem, masjid Masjid Aqsa-Salam, New York, pada 17 Juli 2015. Foto: Bryan R. Smith/AP Photo
ADVERTISEMENT
Sebuah gebrakan tradisi bersejarah terjadi di Amerika Serikat. Mulai pekan ini, azan akan secara lebih bebas bisa dikumandangkan di New York City pada hari-hari tertentu.
ADVERTISEMENT
New York City adalah wilayah kedua di AS yang mengizinkan azan berkumandang secara publik, menyusul Minneapolis yang telah lebih dulu memberlakukan ini pada tahun lalu.
Dikutip dari Associated Press, gebrakan tradisi di New York City tersebut diumumkan oleh Wali Kota Eric Adams, dalam konferensi pers bersama para pemimpin muslim setempat pada Selasa (30/8) di kantornya.
"Sudah terlalu lama, ada perasaan bahwa komunitas kami tidak diizinkan untuk mengeraskan suara azan," kata Adams dalam jumpa pers.
Muazin mengumandangkan azan di akhir jumpa pers di kantor Wali Kota New York, Amerika Serikat. Foto: Fatih Aktas/via REUTERS
Di bawah peraturan itu, jelas Adams, masjid-masjid di New York City tidak lagi memerlukan izin khusus untuk mengumandangkan azan setiap hari Jumat dan selama bulan suci Ramadhan.
Adams menggarisbawahi bahwa secara tradisi, hari Jumat dianggap suci oleh umat Islam — yang disii dengan salat Jumat berjemaah. Sementara selama bulan Ramadhan, azan bakal dikumandangkan menjelang berbuka puasa.
ADVERTISEMENT
"Hari ini, kami memangkas birokrasi dan mengatakan dengan jelas bahwa masjid dan rumah ibadah bebas mengeraskan suara azan pada hari Jumat dan selama bulan Ramadhan tanpa perlu izin," imbuh Adams.
Masjid Al Mamoor, Jamaica Muslim Center, New York Foto: kumparan/Denny Armandhanu
Politisi dari Partai Demokrat ini menambahkan, Biro Urusan Komunitas Departemen Kepolisian New York akan bekerja sama dengan masjid-masjid setempat guna mensosialisasikan peraturan baru tersebut.
Pihak berwenang juga akan memastikan bahwa sound system yang digunakan untuk mengumandangkan azan disetel ke tingkat desibel yang sesuai. Adapun masjid dapat mengumandangkan azan hingga 10 desibel di atas tingkat suara sekitarnya.

Jumpa Pers Ditutup Azan

Ali Shamsi, WNI yang menjadi imam di New York, menyambut gembira kebijakan Adams. Dalam cuitan di X (dulu Twitter), Ali Shamsi juga menginformasikan bahwa acara jumpa pers Wali Kota Adams ditutup dengan mengumandangkan azan.
ADVERTISEMENT
"Hari ini diadakan konferensi pers tentang suara azan keluar dari masjid, dan itu tanpa harus meminta izin. Konferensi pers diakhiri dengan azan di kantor Wali Kota NY….Alhamdulillah," tulis Direktur Jamaica Muslim Center (JMC), New York, ini.

Azan Panggilan untuk Persatuan

Sementara itu, Direktur Eksekutif Dewan Hubungan Amerika-Islam (Council on American-Islamic Relations/CAIR) cabang New York, Afaf Nasher, inisiatif bersejarah Adams sangat disambut baik oleh komunitas muslim di sana.
"Suara azan bukan hanya panggilan untuk berdoa (salat); ini adalah panggilan untuk persatuan, refleksi, dan komunitas," kata Nasher.
Suasana berbuka di masjid Al Hikmah New York Foto: Andreas Gerry/kumparan
"Kami percaya bahwa tindakan ini akan berkontribusi pada pemahaman dan apresiasi yang lebih besar terhadap nilai-nilai dan tradisi komunitas muslim," sambung dia.
ADVERTISEMENT
Adams — sosok yang sudah memimpin New York City sejak 2022 ini, memiliki hubungan dekat dengan para pemuka berbagai agama. Dia pun telah mempromosikan peran penting agama dalam kehidupan bermasyarakat.
Wali Kota New York Eric Adams memberikan keterangan pers keputusan mengenai izin mengumandangkan azan di New York, Amerika Serikat. Foto: Fatih Aktas/via REUTERS
Namun, Adams juga menimbulkan kekhawatiran dari penganut kebebasan sipil dan sekuler, lantaran prinsipnya yang tidak percaya pada pemisahan gereja dan negara. "Negara adalah tubuh. Gereja adalah hati," kata Adams pada awal tahun ini.
"Jika Anda mengambil jantung dari tubuh, maka tubuh akan mati," ungkapnya.