Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Wali Kota Yogya Tolak Mobil Dinas Baru: Lebih Baik untuk Bikin Gerobak Sampah
3 Maret 2025 15:18 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menolak pengadaan mobil dinas baru. Menurutnya, anggaran mobil dinas lebih baik untuk membuat gerobak sampah, menangani masalah sampah di Yogyakarta yang tak kunjung usai.
ADVERTISEMENT
"Lebih baik mobil yang mau dibelikan untuk saya dan untuk Pak Wakil itu kan paling enggak anggarannya sudah ya bisa jadi mungkin hampir Rp 3 miliar. Itu kan lebih baik kita pakai untuk bikin gerobak sampah ya," kata Hasto di Balai Kota Yogyakarta, Senin (3/3).
Maka, Hasto akan segera mengubah penyediaan anggaran Rp 3 miliar itu untuk gerobak sampah.
"Nanti untuk di perubahan, saya pakai (anggaran) untuk bikin gerobak sampah," katanya.
Menurut perhitungan Hasto, anggaran Rp 3 miliar itu bisa untuk membuat 600 gerobak sampah. Satu gerobak rata-rata seharga Rp 5 juta.
"Jadi itu ya spirit kita untuk efisiensi. Jadi ngapain saya diberikan mobil dinas, wong mobil dinas yang lama masih bagus," katanya.
ADVERTISEMENT
Open House Tiap Rabu
Selain itu, Hasto juga akan menggelar open house tiap hari Rabu mulai pukul 05.30 WIB sampai 09.00 WIB di ruang dinasnya.
"Anda mau nyari saya enggak usah sulit-sulit ya, Anda cuma datang hari Rabu saat antara dari jam 05.30 sampai jam 09.00," kata Hasto.
Open house ini ditegaskan Hasto tidak hanya untuk yang ber-KTP Yogyakarta saja.
"Sopo ngerti ono wong Jakarta (siapa tahu ada orang Jakarta) lewat terus 'pak mbok saya minta masukkan', terima, ya alhamdulillah to," katanya.
Hasto berharap keluhan warga yang masuk saat open house menyangkut kepentingan umum. Tapi, ia tetap menerima kemungkinan banyak yang datang dan mengeluhkan masalah pribadi.
"Ya, harapan saya, harapan saya itu, kalau bisa masalah yang menyangkut kepentingan umum, harapan saya. Ning waktu saya open house di Kulon Progo (saat jadi Bupati Kulon Progo) itu ya wis, masalah jadi aneh-aneh, (seperti) wong arep bayen (orang mau melahirkan)," pungkasnya.
ADVERTISEMENT