Walkie-talkie Pemicu Ledakan Lebanon Berhenti Diproduksi 10 Tahun Lalu

19 September 2024 11:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perusahaan Jepang, Icom pembuat walkie-talkie mengatakan pada tanggal 19 September bahwa mereka sedang melakukan investigasi setelah media melaporkan bahwa perangkat radio dua arah dengan logonya meledak di Lebanon. Foto: ATISH PATEL/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan Jepang, Icom pembuat walkie-talkie mengatakan pada tanggal 19 September bahwa mereka sedang melakukan investigasi setelah media melaporkan bahwa perangkat radio dua arah dengan logonya meledak di Lebanon. Foto: ATISH PATEL/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perusahaan Jepang, Icom, yang terkenal sebagai pembuat perangkat radio dua arah, mengumumkan tengah menyelidiki laporan ledakan di Lebanon yang diduga melibatkan perangkat mereka, Kamis (18/9).
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan setelah berbagai media melaporkan bahwa beberapa perangkat radio berlogo Icom meledak di Lebanon.
Perusahaan Jepang itu tidak dapat memastikan apakah mereka telah mengirimkan radio yang digunakan dalam serangan di Lebanon.
Mereka mengeklaim telah menghentikan produksi walkie talkie yang dilaporkan sekitar satu dekade lalu.
Walkie-talkie ICOM tipe IC-V82 buatan Jepang meledak di Lebanon, Rabu (18/9/2024). Foto: Dok. Istimewa
“IC-V82 adalah radio genggam yang diproduksi dan diekspor, termasuk ke Timur Tengah, dari tahun 2004 hingga Oktober 2014. Radio itu dihentikan produksinya sekitar 10 tahun lalu, dan sejak itu, radio itu tidak pernah lagi dikirim dari perusahaan kami,” kata perusahaan Jepang itu, seperti dikutip dari Al Jazeera.
“Produksi baterai yang diperlukan untuk mengoperasikan unit utama juga telah dihentikan, dan segel hologram untuk membedakan produk palsu tidak dipasang, jadi tidak mungkin untuk memastikan apakah produk itu dikirim dari perusahaan kami,” tambahnya.
Bentuk walkie-talkie yang meledak di Lebanon viral di medsos. Foto: Screenshot X
"Hari ini, media di seluruh dunia melaporkan bahwa perangkat radio dua arah yang berlogo Icom telah meledak di Lebanon," kata Icom dalam pernyataannya, seperti dikutip dari AFP.
ADVERTISEMENT
"Saat ini kami sedang menyelidiki fakta-fakta seputar masalah ini. Kami akan merilis informasi terbaru segera setelah tersedia di situs web kami," lanjutnya.
Asap mengepul dari sebuah gedung setelah walki-talki yang digunakan oleh Hizbullah meledak di Beirut, Lebanon, Rabu (18/9/2024). Foto: REUTERS
Gelombang kedua ledakan perangkat terjadi pada Rabu (17/9) di basis Hizbullah di Lebanon. Menurut pejabat setempat, 20 orang tewas dan lebih dari 450 orang luka akibat serangan itu.
Sumber yang dekat dengan Hizbullah mengungkapkan bahwa walkie-talkie yang digunakan oleh anggotanya meledak di Beirut.
Ledakan serupa juga dilaporkan terjadi di Lebanon selatan dan timur.
Insiden ini hanya berselang sehari setelah ledakan serentak ratusan pager yang juga digunakan oleh Hizbullah, yang menewaskan 12 orang, termasuk dua anak-anak, serta melukai hingga 2.800 orang di seluruh Lebanon.
Tas seorang pria meledak di sebuah supermarket ketika pager yang mereka gunakan untuk berkomunikasi meledak di seluruh Lebanon, menurut sumber keamanan, di Beirut, Lebanon, Selasa (17/9/2024). Foto: Mohamed Azakir/REUTERS
Hizbullah menuduh Israel berada di balik serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini.
ADVERTISEMENT
Meskipun belum ada tanggapan resmi dari Israel, Gedung Putih telah memperingatkan semua pihak untuk menahan diri dari eskalasi lebih lanjut.
"Kami menyerukan kepada semua pihak agar menghindari peningkatan ketegangan dalam bentuk apa pun," ujar pernyataan Gedung Putih.