Walkot Jakut Tawarkan Rusun Lain untuk Warga Kampung Bayam

28 Maret 2023 17:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Kampung Susun Bayam di kompleks Jakarta International Stadium (JIS) Selasa (12/10/2022). Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kampung Susun Bayam di kompleks Jakarta International Stadium (JIS) Selasa (12/10/2022). Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim, menawarkan rusun lain kepada warga Kampung Bayam yang hingga saat ini masih belum bisa menempati Kampung Susun Bayam.
ADVERTISEMENT
“Kalau solusi sih, saya mau tahunya mereka mau nggak [pindah] ke rusunnya. Itu aja,” kata Ali saat ditemui di kawasan Jakarta Utara, Selasa (28/3).
Jika warga Kampung Bayam setuju untuk pindah ke rusun lain, selain Kampung Susun Bayam di kawasan Jakarta International Stadium (JIS), maka Ali akan mencari rusun kosong secepatnya.
Warga Kampung Bayam demo di depan Balai Kota Minta Diizinkan tinggal di kampung Susun Bayam. Foto: Fadlan/kumparan
“Kalau mereka mau sih saya cariin. Kasihan juga,” tutur Ali.
Warga Kampung Bayam adalah warga yang tergusur karena pembangunan JIS 2017 lalu. Totalnya ada sekitar 123 KK yang memiliki hak untuk menempati Kampung Susun Bayam yang sudah selesai dibangun Oktober 2022 lalu.
Hanya saja hingga saat ini calon penghuni kampung susun dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pihak pengelola belum juga mencapai kesepakatan harga sewa. Nasib warga pun masih telantar.
Petugas mengecek salah satu unit hunian saat peresmian Kampung Susun Bayam oleh Gubernur DKI Jakarta di Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (12/10/2022). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
Terakhir, pihak Pemprov DKI Jakarta tengah menindaklanjuti pemindahan aset Kampung Susun Bayam yang semula dikelola Jakpro di atas tanah Dinas Olahraga kepada Dinas Perumahan agar bisa dikelola sesuai aturan Dinas Perumahan.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, Ali melihat proses ini tidak bisa selesai dalam waktu singkat. Sehingga opsi pemindahan ke rusun lain menurutnya patut dipertimbangkan oleh warga.
“Ini kita bicarakan kalau memang ada alternatif saya juga mikir kasihan juga warga kita ya, karenakan memang secara teknis bisa masuk tapi harganya mahal kan karena belum diserahin ke Disperum,” pungkasnya.