Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Walkot Medan Minta RS Mitra Sejati Gelar Konpers Kasus Amputasi Tanpa Izin
5 Maret 2025 11:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Wali Kota Medan Rico Waas merespons soal kasus amputasi pasien tanpa izin yang terjadi di RS Mitra Sejati, Kota Medan. Sejauh ini, RS Mitra Sejati mengklaim kasus ini sudah berakhir damai.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Rico meminta agar RS Mitra Sejati buka suara. Katanya, RS harus membuka informasi ke publik soal insiden itu.
“Saya minta RS Mitra Medika untuk konferensi pers untuk menyatakan apa permasalahan sebenarnya,” kata Rico pada Rabu (5/3).
“Karena kemarin saya sudah tanya ke Dinkes bahwasanya mereka sudah jalankan SOP-nya (standard operating procedure). Tapi saya tetap minta RS Mitra Sejati ya sebagai RS keluarkan statement bagaimana kondisi yang sebenarnya,” jelasnya.
Klaim sudah damai
Di sisi lain, Humas dan Legal RSU Mitra Sejati Erwinsyah Dimyati Lubis, memang enggan banyak bicara soal kasus ini. Ia mengklaim bahwa kasus yang terjadi terhadap istri Everedy Sembiring itu sudah berakhir damai.
“Urusannya sudah selesai sudah ada perdamaian hanya kesalahpahaman saja,” kata Erwinsyah saat dikonfirmasi kumparan, Kamis (4/3).
ADVERTISEMENT
Saat disinggung soal salah paham yang dimaksud, Erwinsyah enggan bicara lebih jauh.
“Intinya sudah berdamai, urusan sudah selesai,” katanya singkat.
Kasus ini sebelumnya juga sudah dilaporkan ke Polda Sumut.
Laporan tersebut dituangkan dalam LP STLP/B/303/III/2025/SPKT/POLDASUMUT per tanggal 3 Maret 2024.
Dalam laporan itu, kejadian bermula saat Everedy membawa istrinya ke RSU Mitra Sejati. Sebab, korban mengalami luka di jari telunjuk dan sudah menghitam akibat diabetes.
Kemudian, dokter AT selaku yang menangani menyarankan agar jari korban diamputasi.
Lalu, pada Senin (24/2) korban pun dioperasi pukul 15.00 WIB. Sekitar pukul 18.00 WIB, keluarga dipanggil oleh pihak rumah sakit untuk menerima kaki korban yang sudah diamputasi. Lalu, keluarga korban pun kaget.
“Sudah diterima laporannya ya dan akan ditindaklanjuti,” kata Siti.
ADVERTISEMENT