Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Walkot Pariaman, Genius Umar: Bandara Minangkabau Tetap Berstatus Internasional
26 Maret 2023 21:34 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Wali Kota Pariaman, Genius Umar, menyatakan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Sumatera Barat akan tetap menjadi bandara internasional. Genius sebelumnya menyurati Menteri BUMN Erick Thohir, terkait penurunan status Bandara tersebut.
ADVERTISEMENT
“Saya menganggap peran penting BIM sebagai bandara internasional di Sumatera Barat, karena itu, ketika mendengar kabar bahwa BIM turun status, saya langsung menyurati Menteri BUMN, Erick Thohir, pertanggal 15 Februari 2023 dengan Nomor 556/130/Disparbud/II-2023,” kata Genius Umar dalam keterangannya, Jumat (24/3).
Genius menuturkan bahwa BIM telah menjadi bandara internasional sejak tahun 2005. BIM pertama kali dibangun pada tahun 2002, dan dioperasikan secara penuh pada 22 Juli 2005, dan menjadi bandara internasional, menggantikan Bandar Udara Tabing.
“Kalau BIM ini diturunkan statusnya, akan merusak perekonomian Sumbar umumnya dan Kota Pariaman khususnya, dan hal ini telah dibuktikan dengan tingginya tingkat kunjungan wisatawan mancanegara ke daerah kita, sehingga hal ini perlu kita pertahankan,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Genius mengatakan, bahwa keberadaan BIM vital dalam menggerakkan ekonomi Provinsi Sumbar, yang bergantung pada pariwisata apalagi visi daerahnya berbunyi “Pariaman Kota Wisata, Perdagangan, Jasa yang Religius dan Berbudaya”.
“Kita di pemerintahan Kota Pariaman, berupaya untuk mewujudkan visi daerah tersebut, salah satunya dengan banyakya menggelar event di setiap tahunya, yang ada di dalam CoE (Calender of Event) Kota Pariaman, dan fungsi BIM sebagai moda transportasi yang mempunyai peranan penting dalam mendatangkan wisatawan ke daerah kita,” kata dia.
Genius yang baru mendapat gelar kehormatan Profesor dari Junwoon University, Korea Selatan ini menyebut bahwa tanpa adanya BIM, tentu akan mengkerdilkan pariwisata yang ada di Sumbar pada umumnya.
"Padahal kita tengah menggeliatkan kunjungan destinasi wisata baik yang ada di Sumbar, maupun Kota Pariaman, untuk meningkatkan perekonomian daerah menjadi lebih baik lagi," terangnya.
ADVERTISEMENT
“Alhamdulillah, status BIM tetap menjadi Bandara internasional, tentu hal ini menjadi angin segar bagi kita semua, dan semoga kedepan, akan semakin banyak penerbangan internasional yang datang atau berangkat dari BIM, sehingga wisatawan mancanegara akan semakin banyak yang datang, yang tentunya akan memberikan hal yang positif untuk kemajuan daerah,” sambungnya.