Walkot Semarang Waspadai Penularan Corona Klaster Kantor via Mesin Absensi

15 Juli 2020 20:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi di Semarang Zoo. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi di Semarang Zoo. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
ADVERTISEMENT
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyoroti tingginya kasus corona di Semarang yang disebabkan oleh klaster perusahaan industri beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Hendi, sapaan Hendrar, mengatakan tingginya kasus corona di Semarang yang kini mencapai 886 orang yng dirawat disebabkan oleh penularan melalui mesin absensi.
“Analisisnya (penularan) bisa dari finger print, bisa juga saat pegawai istirahat makan bersama,” kata Hendi, Rabu (15/7).
Untuk itu, dia mengimbau kepada karyawan dan juga pengusaha untuk disiplin terapkan protokol kesehatan.
“Jaga kesehatan, terapkan sop kesehatan dalam setiap aktivitas,” ujarnya
Patut diketahui, pada Selasa (7/7) lalu, kasus positif COVID-19 di Kota Semarang melonjak drastis. Pada saat itu, muncul klaster perusahaan dan menjadi penyumbang kasus terbanyak hingga 33 persen.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, mengatakan drastisnya kenaikan kasus COVID-19 ini berasal dari klaster industri atau perusahaan. Pria yang akrab disapa Hendi ini menyebut, tambahan dari klaster ini ada 33 persen.
ADVERTISEMENT
“Lonjakan dari industri itu capai 33 persen. 500-600, tiba-tiba 800. Cukup tinggi. Klaster besar. Ini kami jadikan fokus,” kata Hendi ditemui usai Rapat Tindak Lanjut PKM jilid V di gedung Loka Krida lantai 8 Balai Kota Semarang, Rabu (8/7).
“Ada garmen, BUMN, migas. Ada yang pelabuhan, ada pelabuhan,” imbuhnya.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)