Wamen P2MI Sebut yang Ditembak Aparat Malaysia Tak Bawa Identitas

27 Januari 2025 10:48 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Christina Aryani memberikan keterangan pers di Kantor Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Jakarta, Minggu (26/1/2025). Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Christina Aryani memberikan keterangan pers di Kantor Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, Jakarta, Minggu (26/1/2025). Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Pelindungan Pekerja Migran (P2MI) belum bisa mengungkap asal dan identitas WNI yang ditembak di perairan Selangor oleh aparat keamanan Malaysia.
ADVERTISEMENT
"Masih penelusuran karena meraka tidak membawa identitas," kata Wamen P2MI Christina Aryani, saat dihubungi kumparan.
Dia berharap semoga dalam waktu dekat sudah ada informasi lebih mendetail terkait penembakan sejumlah WNI di Negeri Jiran. Kejadian penembakan itu menewaskan seorang WNI.
Informasi mengenai aksi penembakan tersebut disampaikan Direktur Perlindungan WNI Kemlu Judha Nugraha pada Minggu (26/1). Dia menyebut total WNI yang ditembak berjumlah lima orang.
"Berdasarkan komunikasi KBRI dengan PDRM didapat konfirmasi bahwa benar pada tinggal 24 Januari 2025 telah terjadi penembakan oleh APMM (Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia) terhadap WNI yang diduga akan keluar Malaysia melalui jalur ilegal," kata Judha.
"Penembakan dilakukan karena WNI melakukan perlawanan. Dalam insiden tersebut, 1 WNI meninggal dunia dan beberapa luka-luka," ucap Judha.
ADVERTISEMENT
Judha menambahkan, KBRI telah meminta akses kekonsuleran untuk melihat jenazah dan menemui para korban luka. Informasi yang diterima kumparan, jumlah korban luka kejadian mencapai empat orang.
"KBRI juga akan mengirimkan nota diplomatik untuk mendorong dilakukannya penyelidikan atas insiden tersebut, termasuk kemungkinan penggunaan excessive use of force," jelas Judha.
"Kemlu dan KBRI Kuala Lumpur akan terus memonitor penanganan kasus ini oleh otoritas Malaysia dan memberikan bantuan kekonsuleran kepada para WNI," kata Judha.