Wamenag Hadiri Perayaan Nyepi di Prambanan: Jadi Inspirasi Saling Toleransi

3 Maret 2022 11:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi menghadiri upacara Tawur Agung Kesanga di Candi Prambanan, Kamis (3/3/2022). Foto: Kemenag RI
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi menghadiri upacara Tawur Agung Kesanga di Candi Prambanan, Kamis (3/3/2022). Foto: Kemenag RI
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi menghadiri upacara Tawur Agung Kesanga yang menjadi rangkaian dari perayaan Hari Raya Nyepi, Tahun Baru Caka 1944, Kamis (3/3). Upacara ini dipusatkan di pelataran Candi Prambanan.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan itu, Zainut mengucapkan selamat kepada seluruh Umat Hindu yang merayakan Nyepi. Perayaan Nyepi tahun ini mengusung tema “Aktualisasi Nilai Tattwam Asi dalam Moderasi Beragama menuju Indonesia Tangguh”.
Menurut Zainut, perayaan ini menjadi momen yang tepat untuk mengimplementasikan ajaran 'tattwam asi' yang berarti 'aku adalah engkau'.
"Ajaran ini harus menginspirasi untuk saling menghormati, saling rukun, dan bertoleransi," ujar Zainut dalam keterangannya, Kamis (3/2).
“Dengan inspirasi ajaran 'tat twam asi' tersebut, sudah sepatutnya umat Hindu memperlakukan orang lain apa pun agama, suku, dan kelas sosialnya, secara adil tanpa ada diskriminasi,” sambungnya.
Selain itu, Zainut berpesan kepada seluruh umat Hindu untuk menjadikan agama sebagai sumber inspirasi. Hal ini diharapkan bisa menumbuhkan rasa toleransi antarumat beragama.
ADVERTISEMENT
"Agama harus menjadi sumber inspirasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan pemahaman ini maka diharapkan dalam beragama tak hanya akan terwujud kedekatan makhluk dengan Tuhan, namun juga memunculkan sikap saling menghormati, toleransi dan sekaligus memuliakan alam seisinya," jelasnya.
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi menghadiri upacara Tawur Agung Kesanga di Candi Prambanan, Kamis (3/3/2022). Foto: Kemenag RI
Lebih lanjut, Zainut juga mengatakan inti dari perayaan Nyepi adalah mengendalikan diri dengan Amati Geni, Amati Karya, Amati Lelungan, Amati Lelanguan, yang dikenal dengan Catur Brata.
Pelaksanaan Catur Brata penyepian, menurut Zainut, bisa meningkatkan kualitas diri agar menjadi lebih baik. Khususnya dalam hal beragama, berbangsa, dan bernegara.
“Dengan memaknai Hari Raya Nyepi, saya percaya umat Hindu akan dapat lebih berkontribusi dan berperan aktif dalam menciptakan keharmonisan, memelihara kerukunan, dan membangun rasa persaudaraan dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang cinta damai,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
“Seluruh umat Hindu dapat menjadikan perbedaan-perbedaan yang ada sebagai perekat persatuan dan persaudaraan antarsesama anak bangsa,” pungkasnya.