Wamenag: Peran Perempuan dalam Islam Beda dengan Women Liberation Barat

20 Desember 2022 17:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wamenag Zainut Tauhid. Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Wamenag Zainut Tauhid. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi berbicara bagaimana Islam memuliakan kaum perempuan. Namun, hal tersebut tidak bisa disamakan dengan konsep women liberation barat.
ADVERTISEMENT
Pesan ini disampaikan Wamenag saat memberikan sambutan pada Kongres Muslimah Indonesia (KMI). Kongres ini digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta. Wamenag memberikan sambutan mewakili Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
"Perempuan menurut pandangan Islam, pada dasarnya menempati posisi yang sangat mulia," tegas Zainut dalam keterangannya, Selasa (20/12).
Islam, menurutnya, memang kadang-kadang berbicara tentang perempuan sebagai individu. Misalnya, perempuan yang mengalami haid, mengandung, melahirkan, dan menyusui. Namun, hal itu tidak mengakibatkan pandangan Islam mengalami bias gender. Bahkan sebaliknya, hal tersebut yang membuat perempuan mulia.
"Dalam kehidupan sosial, pandangan Islam tidak pernah membeda-bedakan peran perempuan dengan laki-laki," tutur dia.
Dengan meletakkan perempuan pada posisi mulia maka sudah jelas Islam sangat afirmatif terhadap peran perempuan. Dengan catatan, peran perempuan digolongkan dalam aktivitas-aktivitas yang mulia juga.
ADVERTISEMENT
"Peran perempuan modern dalam Islam tidak sama dengan konsep women liberation Barat yang menuntut persamaan dengan kaum laki-laki dalam segala hal," ungkap Wamenag.
Zainut memandang, konsep women liberation Barat malah menodai jatidiri perempuan sebagai individu. Baik perempuan maupun laki-laki, semuanya berhak untuk berperan aktif dalam segala bidang, akan tetapi keduanya tetap memiliki batasan-batasan tertentu.
"Bukan hanya perempuan yang memiliki batasan, akan tetapi laki-laki juga memilikinya," tuturnya.
Ia mengapresiasi kiprah KMI dan MUI dalam mengawal serta membina umat Islam di Indonesia, terutama dalam kaitannya dengan permasalahan keagamaan.
Wamenag berharap, KMI terus mengawal peran perempuan modern dalam merespons perkembangan zaman sekaligus merawat perdamaian.
"Sehingga, perempuan bisa terus menjadi air yang menenangkan dan selalu membawa perdamaian," tandasnya.
ADVERTISEMENT