Wamenag Zainut Tauhid Ditugaskan Tangani Radikalisme

25 Oktober 2019 15:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi usai bertemu Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (25/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
zoom-in-whitePerbesar
Calon Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi usai bertemu Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (25/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi telah melantik 12 Wakil Menteri (Wamen). Salah satu Wamen yang dilantik adalah Zainut Tauhid Sa'adi. Wakil Ketua Umum MUI tersebut akan menduduki jabatan Wamenag, mendampingi Menag Fachrul Razi.
ADVERTISEMENT
Zainut mengatakan, salah satu tugas khusus yang disampaikan Jokowi kepadanya adalah penanganan masalah radikalisme. Zainut menjelaskan, masalah ini akan menjadi tugas dan pekerjaan rumahnya bersama Fachrul Razi di Kementerian Agama.
"Salah satu amanat yang disampaikan Pak Presiden itu terkait dengan penanganan masalah radikalisme. Saya kira ini sangat penting, karena apa? Kita ingin bahwa bangsa Indonesia ini menajadi bansga yang rukun yang menjunjung tinggi nilai-nilai peradaban, kesusilaan," kata Zainut usai acara pelantikan di Istana Merdeka, Jumat (25/10).
"Saya kira nanti kami dari Kemenag akan mencari akar persoalan sehingga bisa kita cari solusi sebaik-sebaiknya. Ini sangat kompleks. Radikal bukan hanya dari paham keagamanaan, tapi juga dari masalah sosial, ekonomi, keadilan. Kemenag akan serius untuk cari solusi yang setepat-tepatnya," lanjut Zainut.
Calon Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi usai bertemu Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (25/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Zainut menjelaskan, penanganan paham radikalisme ini menjadi perhatian penuh Kemenag, karena sudah masuk ke semua lini, mulai dari pendidikan hingga ke militer. Maka dari itu, Jokowi kata Zainut, mengharapkan permasalahan radikalisme ini bisa diurai dengan baik.
ADVERTISEMENT
"Bapak Presiden memberikan gambaran secara umum. Tapi kalau kita mengacu pada hasil-hasil penelitian yang dilakukan, ya memang radikalisme ini sudah masuk di berbagai sektor ya, baik di pendidikan, maaf saya sebutkan di militer. Sehingga tentunya ini harus bisa diurai dengan baik sehingga kita bisa cari solusi yang tepat. Karena radikalisme bukan hanya dari paham keagamaan," tutupnya