Wamendagri Pantau TPS Rutan Salemba: Masalah Domisili, Ada 700 Orang Tak Nyoblos

27 November 2024 13:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya memantau TPS Khusus di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan (Rutan) Salemba, Jakarta pusat, Rabu (27/11/2024). Foto: Zamachsyari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya memantau TPS Khusus di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan (Rutan) Salemba, Jakarta pusat, Rabu (27/11/2024). Foto: Zamachsyari/kumparan
ADVERTISEMENT
Wamendagri Bima Arya memantau hari pencoblosan Pilkada Serentak 2024 di TPS Khusus di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan (Rutan) Salemba, Jakarta pusat, Rabu (27/11).
ADVERTISEMENT
Pantauan di lokasi, Bima datang mengenakan kemeja berwarna cokelat dan celana cokelat. Ia didampingi Ketua KPU Jakarta Wahyu Dinata dan Anggota KPU Jakarta Astri Megatari.
Bima mengatakan, sistem Pilkada di Lapas dan Rutan sudah berjalan dengan baik. Ia mengapresiasi panitia penyelenggara dan para pemberi hak pilih yang sudah paham aturan Pemilu dan Pilkada.
"Di sini sistem sudah sangat baik. Setiap Pemilu, Pilkada, sistemnya sudah dipahami oleh para penyelenggara dan yang mencoblos juga," kata Bima.
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya memantau TPS Khusus di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan (Rutan) Salemba, Jakarta pusat, Rabu (27/11/2024). Foto: Zamachsyari/kumparan
Bima menjelaskan panitia mengarahkan dan menjemput bola kepada para pemberi hak suara. Ada 3 TPS yang terbagi di dalam lokasi tersebut.
"Jadi warga binaan di sini semua diarahkan untuk mencoblos, mendapatkan hak suaranya dibagi menjadi 3 TPS. Ada beberapa tadi yang ada kendala ya, seperti di rumah sakit, ataupun punya keterbatasan fisik sehingga harus dijemput ya," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya memantau TPS Khusus di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan (Rutan) Salemba, Jakarta pusat, Rabu (27/11/2024). Foto: Zamachsyari/kumparan

700 Orang Tak Nyoblos

Lebih jauh, ia menuturkan ada sekitar 700 orang yang bukan KTP Jakarta yang tidak dapat memberikan hak pilihnya.
"Tapi tadi pertanyaan saya lebih kepada angka yang enggak ada memiliki KTP DKI. Jadi terpaksa tidak menggunakan hak pilihnya, sekitar ada 700. Ya karena domisilinya bukan di sini mereka tidak bisa berpartisipasi. Tapi secara keseluruhan baik," pungkas dia.