Wamenhan: Pindad dan PTDI Sudah Mampu Produksi Ventilator

25 April 2020 14:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono. Foto: Dok Humas Kemenhan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono. Foto: Dok Humas Kemenhan
ADVERTISEMENT
Ventilator atau alat bantu pernafasan begitu dibutuhkan dalam menangani pasien corona. Namun seiring melonjaknya kasus positif, jumlah ventilator kian menipis.
ADVERTISEMENT
Untuk mengatasi menipisnya stok ventilator, tiga industri strategis milik pemerintah (BUMN), yakni PT LEN (Persero), PT Pindad (Persero), dan PT Dirgantara Indonesia (Persero), telah diminta memproduksi ventilator.
Wakil Menteri Pertahanan, Sakti Wahyu Trenggono, menyatakan dukungannya pada Pindad dan PTDI untuk ikut memproduksi ventilator.
Menurut Wahyu, Pindad dan PTDI mampu memproduksi ventilator untuk mengatasi berkurangnya stok ventilator. Terlebih kedua industri pertahanan Indonesia itu telah lulus uji produk dari Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Kementerian Kesehatan.
"Pindad dan Dirgantara sudah mampu produksi ventilator. Kementerian Pertahanan akan pastikan membeli produk buatan BUMN ini agar kita tak telat bergerak dan menjadi pemenang dalam melawan COVID-19," ujar Wahyu melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (25/4).
"Ventilator merupakan alat bantu pernapasan yang vital dibutuhkan dalam penanganan pasien COVID-19. Kebutuhan alat medis ini sangat tinggi sementara suplainya terbatas. Saya selama ini aktif mendorong pabrik milik BUMN yang berada di klaster National Defence and Hightech Industries (NDHI) ikut produksi ventilator," sambungnya.
Tim peneliti Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menguji coba mesin pompa udara (ventilator) di Gedung Pusat Robotika ITS, Surabaya, Jawa Timur. Foto: ANTARA FOTO/Moch Asim
Wahyu menambahkan, upaya pemerintah yang menugaskan BUMN untuk memproduksi ventilator tidak hanya dilakukan Indonesia. Ia menyebut AS juga melakukan langkah serupa dnegan menunjuk Ford, General Motors, dan General Electric memproduksi ventilator.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Direktur Utama Pindad, Abraham Mose, menyatakan pihaknya siap membantu pemerintah dalam memproduksi ventilator.
"Pindad sudah membuat ventilator pumping machine, di mana berfungsi sebagai alat bantu pernapasan untuk pasien-pasien yang mengalami gagal napas," kata Mose.
Tak hanya Pindad, PTDI turut memproduksi ventilator dengan bentuk portabel yang dinamai Vent-I (Ventilator Indonesia). Alat tersebut terwujud berkat hasil kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB). Ventilator jenis ini ditujukan bagi pasien yang sakit, tetapi masih mampu bernapas.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.