Wamenkes Siapkan Tes Kejiwaan Bagi Dokter PPDS Agar Kasus Priguna Tak Terulang

10 April 2025 12:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono, di Kelurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Jumat (31/1). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono, di Kelurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Jumat (31/1). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bakal menerapkan tes kejiwaan bagi calon peserta didik Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Tes ini sebagai antisipasi terjadinya kasus pemerkosaan seperti yang dilakukan dr. Priguna Anugerah Pratama.
ADVERTISEMENT
Priguna (31) merupakan dokter yang sedang menjalani PPDS Anestesiologi di RSHS Bandung. Dia memperkosa keluarga dari pasien dengan menggunakan obat bius.
“Kami akan melakukan pemeriksaan mental juga untuk para peserta pendidikan spesialis sehingga peristiwa-peristiwa ini tidak terjadi, tapi kalau tidak secara keseluruhan,” kata Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, di Puskesmas Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (10/4).
Tampang Dokter PPDS pemerkosa keluarga pasien di RSHS berbaju tahanan. Foto: Dok. Istimewa
Dante menjelaskan, tes kejiwaan ini akan dilakukan selama proses seleksi PPDS, sehingga peserta yang memiliki kelainan kejiwaan dan berisiko menggunakan obat bius tanpa izin dapat ditangani segera.
Selain itu, tes ini juga akan bekerja sama dengan kurikulum pendidikan anestesiologi.
“Nanti akan ada seleksi nanti akan ada cek. Namanya MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory), MMPI ini pemeriksaan untuk kesehatan jiwa, terlebih lagi untuk yang berkaitan menggunakan obat-obat bius seperti program anestesi ini,” ujar Dante.
ADVERTISEMENT
“Penilaian program MMPI ini, akan menggunakan program MMPI khusus, kita akan bekerja sama kurikulum pendidikan anestesi, “ tambah dia.
Rumah Sakit Umum Pusat dr Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat. Foto: Bagus Ahmad Rizaldi/Antara
Tujuan dari program ini, Dante menjelaskan, untuk memastikan seluruh peserta didik tidak hanya pintar, tetapi juga sehat secara jasmani dan rohani. Sehingga mereka dapat melaksanakan tugas dokter secara mulia.
‘Tes MMPI, tes mental untuk peserta didik, tidak hanya mereka pintar, tapi mereka (sehat) secara jasmani dan secara rohani supaya mereka bisa melaksanakan tugas dokter yang mulia. Itu menangani masyarakat dari dalam hati dan tidak menyalahgunakan wewenang sesuai janji dokter," kata Dante.