Wamenkes Tegaskan AstraZeneca Aman: Hanya 30 Kasus Penggumpalan Darah di Dunia

22 Maret 2021 11:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin corona AstraZeneca. Foto: Christof STACHE / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin corona AstraZeneca. Foto: Christof STACHE / AFP
ADVERTISEMENT
Izin darurat pemakaian vaksin AstraZeneca di Eropa sempat ditangguhkan beberapa waktu lalu usai ditemukan kasus penggumpalan darah. Namun WHO dan European Medicines Agency (EMA) atau BPOM Eropa telah memastikan vaksin ini tetap aman.
ADVERTISEMENT
Kepastian keamanan ini juga disampaikan Wamenkes dr Dante Saksono. Menurutnya, kasus penggumpalan darah terkait AstraZeneca pun sangat kecil jika dibandingkan total vaksinasi yang dilakukan.
"Memang ada laporan, hubungan antara ada kekentalan darah yang meningkat dengan kejadian infeksi (corona). itu di beberapa negara, itu kejadian 30 dari lima juta suntikan, tapi 30 kejadian dari lima juta suntikan itu kalau diukur dari angka kekentalan darah yang meningkat itu masih lebih kecil dari angka vaksinasi itu," ujar Dante saat kunjungan kerja menemani Wapres Ma'ruf Amin di Lampung, Senin (22/3).
Wamenkes dr Dante Saksono Harbuwono divaksinasi COVID-19 di RSCM, Jakarta, Minggu (14/1/2020). Foto: Kemenkes RI
Dante juga menjelaskan WHO dan EMA sudah memastikan kasus penggumpalan darah itu tak ada kaitannya dengan vaksinasi. Sehingga vaksin buatan Inggris-Swedia ini dipastikan tetap aman.
ADVERTISEMENT
"Dilakukan sidang di WHO, kemudian juga dilakukan sidang di EMA, BPOM Eropa, yang memperlihatkan ternyata tidak ada hubungan antara peningkatkan kekentalan darah dengan vaksinasi. Vaksin AstraZeneca masih tetap aman digunakan berdasarkan atas keputusan WHO," jelasnya.
Atas keputusan WHO itu, Dante mengatakan, pemerintah segera mendistribusikan vaksin AstraZeneca ke berbagai daerah hari ini. Mengingat, vaksin ini kadaluarsa pada akhir Mei mendatang.
"Kemudian berkaitan dengan expired yang sampai tanggal 31 Mei, maka kita lakukan percepatan, mulai hari ini sudah didistribusikan dan akan kita gunakan di beberapa daerah," pungkasnya.
Ilustrasi vaksin corona AstraZeneca. Foto: Martin BUREAU / AFP
BPOM RI juga sudah menyatakan tak ada hubungan antara kasus penggumpalan darah dengan vaksin AstraZeneca. Namun rencana pemakaian vaksin AstraZeneca di Indonesia juga menuai polemik usai MUI menyatakan ada kandungan tripsin babi.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, MUI menyatakan vaksin AstraZeneca masih boleh digunakan karena kondisi pandemi.