Wamenkes Ungkap Ada 300 Kasus Perundungan di Sekolah Spesialis Kedokteran (PPDS)

3 September 2024 16:40 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono di Kantor Bupati Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (9/8). Foto: Jonathan Devin/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono di Kantor Bupati Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (9/8). Foto: Jonathan Devin/kumparan
ADVERTISEMENT
Kemenkes mencatat ada 300 kasus perundungan di sekolah spesialis kedokteran atau PPDS. Hal tersebut diungkap oleh Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono.
ADVERTISEMENT
Dante mengatakan data tersebut berdasarkan hasil investigasi Kemenkes di Universitas Diponegoro, Universitas Airlangga, Universitas Sumatera Utara dan Universitas Sriwijaya.
"Ya kejadian di Undip, semuanya juga kita investigasi kok, di RSCM diinvestigasi, di Undip diinvestigasi, di Unair diinvestigasi, di USU diinvestigasi, di Unsri juga diinvestigasi," kata Dante di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/9).
Dante menyebut, perlu bukti solid untuk menentukan kesimpulan dari setiap kali perundungan. Menurutnya, dari 1.000 lebih laporan perundungan yang di klarifikasi, ternyata sebagian besar bukan perundungan. Hanya 30 persen atau 300 kasus.
"Yang perundungan itu sekitar 30 persen yang memang benar-benar perundungan," ujar dia.
"Sudah ada 300 kasus kira-kira perundungan," sambungnya.
Terkait dengan kasus bunuh diri dr Aulia Risma Lestari, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Undip, Dante masih menunggu hasil investigasi resmi oleh polisi.
ADVERTISEMENT
"Nanti kita tunggu kepolisian untuk melakukan investigasi resmi ya," pungkasnya. Kemenkes sendiri telah menyerahkan hasil investigasi kasus Aulia kepada polisi untuk ditindaklanjuti.