Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Wamenko Otto Hasibuan Lapor Kekayaan ke KPK, Hartanya Capai Rp 1,5 Triliun
8 Februari 2025 11:47 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Otto Hasibuan melaporkan harta kekayaan ke KPK. Laporan tersebut seiring dirinya yang kini menjabat sebagai Wakil Menteri Koordinator Bidang hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi dan Pemasyarakatan.
ADVERTISEMENT
Dilihat dari laman KPK, laporan tersebut disampaikan pada 15 Januari 2025 untuk khusus awal menjabat. Dalam laporan itu, dia tercatat mempunyai kekayaan hingga Rp 1,5 triliun.
Berikut rinciannya:
Total: Rp 1.526.313.591.106
Otto Hasibuan merupakan seorang pengacara top nasional. Pria kelahiran Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara pada 5 Mei 1955 ini kerap kali mendampingi terdakwa kasus-kasus besar di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Otto mengawali pendidikan hukumnya di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Dia pun melanjutkan studi S2-nya di University Technology of Sydney, Australia. dan S3 di UGM Yogyakarta.
Sejak menggeluti bidang hukum, Otto aktif di organisasi advokat. Dia juga terpilih sebagai Ketua Umum DPP Ikadin selama dua periode, yakni 2003-2007 dan 2007-2012. Kini dia merupakan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) yang menjabat periode 2020-2025.
Otto juga punya firma hukum sendiri yang bernama Otto Hasibuan & Associates. Dia juga aktif mengajar sebagai dosen di beberapa perguruan tinggi antara lain Universitas Gadjah Mada dan Universitas Jayabaya
Nama Otto melambung dan semakin dikenal publik usai menjadi salah satu anggota tim kuasa hukum Jessica Kumala Wongso saat didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap seorang perempuan bernama Mirna dengan kopi yang dicampur sianida pada 2016 lalu.
ADVERTISEMENT