Wamensos Agus Jabo Tinjau Calon Lokasi Sekolah Rakyat di Yogyakarta

11 Mei 2025 12:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono dan Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti, meninjau calon lokasi tambahan pembangunan Sekolah Rakyat di kawasan Taman Siswa, Yogyakarta, Sabtu (10/5/2025). Foto: Kemensos RI
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono dan Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti, meninjau calon lokasi tambahan pembangunan Sekolah Rakyat di kawasan Taman Siswa, Yogyakarta, Sabtu (10/5/2025). Foto: Kemensos RI
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono dan Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti, meninjau calon lokasi tambahan pembangunan Sekolah Rakyat di kawasan Taman Siswa, Yogyakarta, Sabtu (10/5/2025).
ADVERTISEMENT
Keduanya didampingi oleh Wakil Wali Kota Yogyakarta, Kepala Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta, dan jajaran Kementerian Sosial.
Wamensos Agus Jabo Priyono menyampaikan kunjungan ini merupakan bagian dari pengecekan lokasi tambahan untuk pembangunan Sekolah Rakyat, di luar 53 titik yang telah disiapkan dan akan mulai beroperasi pada Juli 2025.
“Kita sudah punya 53 titik yang existing, tambah 12, dan ada tambahan lagi seperti di Indrapuri dan Makassar. Semua skema pembangunan sarana-prasarana diserahkan ke PUPR,” ujarnya.
Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono dan Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti, meninjau calon lokasi tambahan pembangunan Sekolah Rakyat di kawasan Taman Siswa, Yogyakarta, Sabtu (10/5/2025). Foto: Kemensos RI
Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono dan Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti, meninjau calon lokasi tambahan pembangunan Sekolah Rakyat di kawasan Taman Siswa, Yogyakarta, Sabtu (10/5/2025). Foto: Kemensos RI
Agus Jabo juga menekankan bahwa pembangunan Sekolah Rakyat bukan hanya mencakup ruang kelas dan asrama, melainkan juga fasilitas pendukung lainnya seperti laboratorium, ruang makan, dapur, ruang ibadah, dan lapangan.
“Konsepnya boarding school, targetnya tiap titik bisa menampung 1.000 siswa dari SD, SMP, hingga SMA, khusus untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu dan miskin ekstrem, sesuai arahan Presiden,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Wamen PU Diana dalam kesempatan yang sama menegaskan pihaknya telah melakukan pengecekan awal terhadap fasilitas yang ada di Taman Siswa.
“Kalau dari jumlah kelasnya cukup, tapi untuk mess (asrama), ruang makan, dapur, dan fasilitas lainnya, kita perlu melakukan renovasi besar. Ini lokasi tambahan tahap pertama, dan masih butuh analisis serta desain ulang,” jelas Diana.
Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono dan Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti, meninjau calon lokasi tambahan pembangunan Sekolah Rakyat di kawasan Taman Siswa, Yogyakarta, Sabtu (10/5/2025). Foto: Kemensos RI
Menurutnya, beberapa ruang kelas yang tidak terpakai kemungkinan akan diubah menjadi asrama, namun hal ini membutuhkan penyesuaian besar, termasuk ketersediaan toilet dan integrasi antara kelas dan asrama.
“Kelas dan asrama harus terintegrasi, tidak boleh terpisah jauh. Itu prinsip utama. Kalau lokasi tidak memungkinkan untuk itu, ya tidak bisa digunakan,” tegasnya.
Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono dan Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Diana Kusumastuti, meninjau calon lokasi tambahan pembangunan Sekolah Rakyat di kawasan Taman Siswa, Yogyakarta, Sabtu (10/5/2025). Foto: Kemensos RI
Diana juga menyebutkan bahwa pihaknya akan segera melakukan analisis teknis dan desain, sembari menunggu kesepakatan antara Pemerintah Kota Yogyakarta dan pengelola Taman Siswa terkait pemindahan ruang-ruang yang masih aktif digunakan.
ADVERTISEMENT
“Kami butuh waktu sebentar untuk analisis ini. Targetnya, renovasi bisa dimulai secepatnya, agar di Juli, Sekolah Rakyat sudah bisa menerima siswa,” ujarnya.
Peninjauan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah memperluas akses pendidikan berkualitas untuk masyarakat kurang mampu melalui model sekolah berasrama yang terintegrasi, sesuai dengan instruksi Presiden.